Bola.com, Jakarta - PSSI dan PT LIB berencana mulai memakai VAR di putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024. Pelatih Bali United, Stefano Cugurra dan arsitek Persik, Marcelo Rospide, sepakat dengan kebijakan tersebut. Namun keduanya memberi saran dan catatan. Apa itu?
"Rencana itu bagus. Tapi harus benar-benar disiapkan dengan baik dan matang. Karena banyak hal yang masih harus diadaptasi dan dipelajari oleh perangkat pertandingan," kata Teco.
Baca Juga
Advertisement
Karena VAR merupakan teknologi baru di sepak bola Indonesia, tentu perangkat yang bertugas harus belajar lebih dulu. "Ini tak hanya menyangkut petugas yang memantau VAR. Tapi juga wasit yang memimpin pertandingan. Jika melihat kualitas wasit, saya belum yakin mereka yang bertugas bisa mengambil keputusan dengan cepat dan cermat," ucapnya.
Wasit tengah memang dituntut cepat mengambil keputusan dari hasil VAR. "Jika wasit terlalu lama memutuskan juga tak baik untuk jalannya pertandingan. Ini akan mempengaruhi atmosfer pertandingan dan kondisi pemain," tuturnya.
Marcelo Rospide berharap penggunaan VAR bisa meningkatkan mutu Liga 1. "Bagus jika ada VAR. Nanti tak ada lagi keputusan yang jadi perdebatan. Misalnya posisi offside. Tapi semua harus disiapkan dengan baik agar Liga 1 makin bermutu," ujarnya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perkembangan Implementasi VAR untuk BRI Liga 1
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, memberikan perkembangan mengenai pelatihan penerapan Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.
Sebelumnya, PSSI sempat menargetkan penggunaan VAR untuk BRI Liga 1 2023/2024 bisa mulai diimplementasikan pada awal Februari ini, atau tepatnya setelah kompetisi mengalami jeda selama Piala Asia 2023.
Namun, ada sejumlah tahap yang mesti dilewati sebelum VAR bisa benar-benar digunakan di Indonesia. Ratu Tisha mengatakan saat ini baru memasuki tahap ketiga, yakni pelatihan untuk wasit dan operatornya.
“Sekarang ini proses penerapan VAR masih dalam tahap latihan. Sebab, proses penerapan VAR itu terbagi dalam beberapa tahap dalam rentang waktu enam bulan,” ujar Ratu Tisha saat ditemui di Solo, Senin (5/2/2024).
“Dari empat tahap yang dibutuhkan untuk menggunakan VAR di Indonesia, saat ini kita masih memasuki stage ketiga, yakni persiapan dan pelatihan,” lanjut Waketum PSSI itu.
Advertisement
Pola Latihan VAR
Ratu Tisha menjelaskan PSSI tidak bisa terburu-buru dalam mengimplementasikan VAR di BRI Liga 1 2023/2024. Sebab, proses pelatihan harus dijalankan dengan optimal agar penerapannya bisa maksimal.
“Masing-masing latihan ini memiliki pola yang berbeda-beda. Ada theoretical training, practical training, dan sebagainya. Saat ini, kita posisinya masih dalam tahap training,” ujar Tisha.
Sebagai informasi, penggunaan VAR membutuhkan sejumlah pihak. Selain wasit utama yang memimpin pertandingan di lapangan, operatornya turut melibatkan Asisten VAR (AVAR) hingga Replay Operator (RO).
Tidak Bisa Buru-Buru
Menurut Ratu Tisha, tahap pelatihan VAR bakal memasuki fase terakhir untuk implementasi di lapangan. Namun, untuk sementara ini, Tisha menyebut penerapannya masih bersifat trial alias uji coba.
“Persiapan penggunaan VAR tidak bisa buru-buru, maka harus benar-benar ready apabila ingin mengimplementasikannya,” ujar mantan Sekretaris Jenderal PSSI tersebut.
“Nantinya, bulan ini sampai Mei 2024 akan masuk dalam stage terakhir untuk implementasi di lapangan, tetapi sifatnya masih trial,” Ratu Tisha menambahkan.
Advertisement