Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah cukup lama menggunakan cara naturalisasi pemain demi memperkuat tim. Proses naturalisasi merupakan perpindahan pemain asing yang memperkuat tim Merah-putih setelah menjadi WNI sesuai syarat perundang-undangan.
Program naturalisasi yang digencarkan PSSI demi mendongkrak prestasi Timnas Indonesia mulai membuahkan hasil. Skuad garuda yang di bawah asuhan Shin Tae-yong berhasil mencatatkan rekor baru dengan tembus hingga ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Baca Juga
Pengakuan Pelatih Filipina, Beruntung Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Mempermalukan Timnas Indonesia
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Saking Senangnya Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 dengan Mengalahkan Timnas Indonesia, Kapten Filipina: Saya Nggak Bisa Berkata-kata!
Advertisement
Tidak sampai di situ, Timnas Indonesia U-23 finis di peringkat empat Piala Asia U-23 2024, dan menjalani play-off melawan Guinea, meski harus kalah dan gagal ke Olimpiade Paris 2024.
Kiprah hebat lainnya adalah saat Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Menjadi satu-satunya wakil ASEAN dan siap bersaing dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Ada nama-nama seperti, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Sandy Walsh, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick sudah mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
Kemudian masih ada tenaga baru dengan masuknya Nathan Tjoe-A-0n, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Calvin Verdonk. Timnas Indonesia juga sedang menunggu keabsahan kiper Maarten Paes yang sudah menjadi WNI.
Namun sejatinya program naturalisasi ini bukanlah hal baru. PSSI sudah pernah melakukannya sejak 2010 silam mulai dari era Cristian Gonzales, disusul Greg Nwokolo, Ilija Spasojevic, hingga Victor Igbonefo.
Setidaknya sudah ada puluhan pemain asal luar negeri yang rela berganti kewarganegaraan demi bisa berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Namun tidak semuanya bisa mewujudkan membela tim Merah-putih.
Berikut ini deretan pemain yang sudah telanjur menjadi WNI namun belum sempat menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Herman Dzumafo
Herman Dzumafo Epandi lahir di Kamerun pada 21 Februari 1980. Penyerang yang dinaturalisasi menjadi WNI pada 2017 itu kini masih aktif bermain untuk klub Liga 2 2023/2024, Persela Lamongan.Â
Status WNI didapat Herman Dzumafo setelah 10 tahun berkarier di Indonesia atau sejak 2007 membela PSPS Pekanbaru, Arema FC, Persib Bandung, Persela Lamongan hingga Bhayangkara FC. Meski bekerja apik di level klub Herman belum pernah dipanggil ke Timnas Indonesia.
Advertisement
Silvio Escobar
Silvio Escobar Benitez lahir 18 Juli 1986 di Paraguay. Sama seperti Herman Dzumafo dia saat ini masih aktif bermain sebagai penyerang untuk klub Liga 2 2023/2024 Persela Lamongan.Â
Escobar menikah dengan wanita Indonesia Merry Marsita pada 2016. Orang asing yang menikah secara sah dengan WNI merupakan salah satu kriteria yang dipenuhi Escobar untuk menjadi WNI.
Guy Junior
Guy Junior adalah pemain asal Kamerun yang berkarier di Indonesia sejak 2005. Dia membela sejumlah klub top di tanah air seperti PSM Makassar, Madura United, hingga PSS Sleman.Â
Pada 2016 Guy Junior pun memutuskan menjadi WNI. Namun kinerja apik bersama klub-klub di Liga 1 belum memikat pelatih Timnas Indonesia hingga kini.
Advertisement
Charles Orock
Charles Orock merupakan pemain yang lahir di Kamerun pada 6 Mei 1983. Meski asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia faktanya Orock merupakan orang Kamerun yang telah dinaturalisasi jadi WNI pada 2017.
O.K. John
O.K John lahir pada 22 Juli 1983 di Nigeria. Punya tubuh tinggi besar, membuatnya piawai sebagai bek tengah yag kuat. Ia berkelana ke sejumlah klub besar Indonesia, seperti Madura United, Persebaya, hingga Persija.Â
Pemain yang kini berusia 40 tahun itu dinaturalisasi menjadi WNI pada 2018. Namun O.K Jhon belum pernah dipanggil untuk memperkuat timnas sejak dinaturalisasi. Dia terakhir bermain saat di Liga 1 saat dikontrak RANS Nusantara FC di musim 2022/2023.
Advertisement
Zoubairu Garba
Zoubairu Garba pemain asal Kamerun pada 20 Oktober 1985. Dia menjadi pemain berkebangsaan Indonesia usai dinaturalisasi pada 2019.Â
Setelah berkelana ke sejumlah klub di Liga Indonesia Zoubairu Garba pada 2021 dipinang klub asal Malaysia Perak FC.
Mohammadou Al-Hadji
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu sebelumnya dia pernah membela PSIS Semarang, Sriwijaya, hingga Persebaya Surabaya. 2. Mohammadou Al-Hadji (2018).
Mohammadou Al-Hadji adalah pesepakbola kelahiran Kamerun pada 26 November 1986 yang berposisi sebagai bek tengah. Pada 31 Januari 2018 dia resmi menjadi WNI setelah melalui proses naturalisasi.
Mohammadou Al-Hadji sudah membela sejumlah klub Indonesia seperti PKT Bontang, Persik Kediri, PSMS Medan, hingga Barito Putera. Namun bek kelahiran Nanga Eboko Kamerun tak kunjung menarik minat pelatih Timnas Indonesia hingga saat ini.
Advertisement
Fabiano Beltrame
Fabiano Da Rosa Beltrame lahir pada 29 agustus 1982 di Brazil. Pemain yang berposisi bek itu dinilai tangguh dalam menjaga lini pertahanan.Â
Kuat dalam bola-bola atas dan piawai dalam menjaga kedalaman. Ia kini membela klub Liga 2 PSBS Biak bersama Beto Goncalves.
Fabiano Beltrame pernah bermain untuk banyak klub top Indonesia mulai dari Persela, Arema Cronus, Persija, Madura United, Persib, Persis Solo, dan kini di PSBS Biak. Kendati penampilannya stabil, dia belum pernah memperkuat Timnas Indonesia sejak dinaturalisasi menjadi WNI pada 2019.
Sumber: Berbagai Sumber