Bola.com, Malang - Widodo Cahyono Putro sudah memberikan sentuhan awalnya di Arema FC. Seperti diketahui, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu menangani Arema sejak Jumat (9/2/2024). Sebenarnya, tugas yang diberikan kepadanya tidak mudah.
Sang pelatih diminta segera mengangkat tim Singo Edan ini dari zona degradasi dalam 10 laga tersisa. Padahal jarak poin Arema dengan zona aman masih terpaut 5 poin.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, sang pelatih optimis target itu bisa terealisasi. Baru dua hari memimpin latihan, sudah terlihat beberapa perubahan di latihan.
Itu jadi salah satu penyegaran bagi pemain. Ahmad Alfarizi dkk tampak lebih antusias. Ini jadi modal awal agar mereka bisa meraih kemenangan di laga selanjutnya melawan Rans Nusantara pekan depan (22/2/2024). Berikut tiga perubahan awal yang dilakukan Widodo di Arema FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbaiki Fisik Pemain
Baru dua hari melatih, pemain Arema dapat program yang berat. Pada Sabtu (10/2/2024), Dendi Santoso dkk menjalani latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi. Karena fisik pemain dianggap masih jadi persoalan.
Pelatih fisik, Gaselly Jun Panam dapat tugas mengembalikan kebugaran pemain. Sehingga strategi yang akan diterapkan nanti bisa berjalan sepenuhnya. Latihan fisik seperti ini tak pernah dijalankan di era kepelatihan Fernando Valente. Padahal saat awal musim, latihan seperti ini beberapa kali dijalankan.
Widodo menghidupkan kembali tradisi latihan fisik di Kebun Raya, Purwodadi. Kebetulan dia punya cukup waktu untuk mempersiapkan tim. Lantaran pekan ini, Liga 1 terjeda satu pekan karena agenda Politik, Pilpres. Meski itu jadi latihan yang berat bagi pemain, namun mereka menjalaninya tidak dengan tekanan.
Advertisement
Fungsikan Semua Staf Kepelatihan
Selain pemain, tim kepelatihan saat ini terlihat lebih kompak. Widodo melibatkan para asistennya sesuai dengan tugas masing-masing. Asisten lokal, Kuncoro dan Siswantoro lebih banyak terlibat dalan latihan. Begitu juga dengan pelatih fisik, Gaselly.
Berbeda dengan era Fernando Valente. Pelatih asal Portugal itu jarang berkomunikasi dengan para asisten pelatih lokal. Dia lebih sering berkomunikasi dengan asisten pelatih bawaannya. Nelson Leitao dan Daniel Chavez. Sedangkan staff lokal hanya FX Yanuar yang bertugas sebagai penerjemahnya. Kini, Widodo menghapus jarak antara pelatih kepala dengan asisten.
Meskipun saat ini dia membawa pelatih kiper dari Deltras, Agung Prasetyo, kedekatan antar pelatih lebih terasa. Agung sendiri juga bukan sosok asing di Arema. Lantaran dia pernah jadi kiper Arema di awal 2000-an.
Ubah Jam Latihan
Saat dilatih Fernando Valente, Arema lebih sering latihan pagi hari karena sore, Malang lebih sering diguyur hujan. Dia merasa latihan pagi lebih efektif. Pemain juga tidak tidur larut malam karena ada jadwal latihan pagi.
Namun, Widodo akan lebih sering memberikan jadwal latihan sore hari karena faktor persamaan cuaca dengan pertandingan mengingat Liga 1 tidak memainkan pertandingan pada pagi hari.
“Latihan akan diubah sore. Kami setuju karena cuaca sama dengan pertandingan. Kalau hujan, tetap latihan. Kecuali hujan petir,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Terkait jam latihan, baik pagi maupun sore ada kekurangan dan kelebihan. Saat latihan pagi, cuaca terasa lebih terik. Sehingga pemain bakal cepat lelah. Sehingga latihan strategi dianggap kurang maksimal ketika pemain lelah. Sedangkan saat sore hari, tantangannya hujan. Lapangan akan lebih berat ketika berlatih dalam kondisi hujan.
Advertisement