Harapan Kapten Arema FC untuk Presiden Indonesia Terpilih: Negara Makin Makmur, Sejahtera, dan Timnas Berprestasi

Sebagai warga Indonesia, pemain berusia 33 tahun itu ikut memberikan suara di salah satu TPS Kabupaten Malang. Kebetulan Arema meliburkan latihan waktu itu.

Selama ini, dia mengaku aktif mengikuti Pemilu. Terutama pemilihan Presiden Republik Indonesia. Oleh karena itu, dia mengikuti pemberitaan tentang para figur yang menjadi calon presiden.

Sebenarnya, bagi pesepak bola profesional, harapan mereka hampir sama. Pemerintah mendukung perkembangan sepak bola nasional. Temasuk menambah fasilitas penunjangannya, seperti lapangan latihan, stadion dan lainnya.

Di Arema, para pemain dan pelatih hingga manajemen tidak ikut serta kampanye untuk satu di antara calon presiden. Jadi, masing-masing punya pilihan yang berbeda dan ada yang menyatakan dukungan kepada salah satu calon presiden.

Namun Alfarizi termasuk yang tidak terlalu mengumbar dukungan. Hanya saja dia memberikan kode-kode dengan jarinya ketika ditanya tentang calon Presiden yang dipilihnya. "Meski ada yang beda pilihan, tidak masalah. Ini pesta demokrasi," imbuhnya.

Jika mengamati perkembangan sepak bola di era pemerintahan sebelumnya, mulai ada perbaikan. Beberapa stadion dibangun dan direnovasi. Itu menjadi satu di antara bentuk perhatian terhadap sepak bola nasional.

Selain itu, Indonesia juga jadi tuan rumah Piala Dunia U-17. "Semoga perhatian terhadap sepak bola ini bisa berlanjut," tegasnya.

Di Arema FC, memang tidak ada agenda nyoblos bareng ke TPS. Karena pemain mendapatkan TPS yang berbeda. Begitu juga dengan pemain yang tinggal di mess. Mereka tidak berangkat bersamaan.