Bola.com, Malang - Widodo Cahyono Putro mendapat tugas berat sebagai pelatih baru Arema FC. Dalam 10 laga sisa BRI Liga 1 2023/2024, mantan striker Timnas Indonesia ini dapat target membawa Singo EDan lepas dari degradasi.
Jadi, Widodo harus bisa memangkas jarak 5 poin dari zona aman, karena saat ini Arema FC ada di posisi ke-16 klasemen BRI Liga 1 dengan 21 poin. Persita Tangerang yang ada di urutan 15 sudah mengantongi 26 poin.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Widodo tak ingin menjadikan ini sebagai beban. Dia menularkan sikap optimistis yang tinggi kepada anak buahnya. Lalu, apa resep yang akan diterapkan pelatih 53 tahun tersebut di Arema?
Ada beberapa hal yang kan diperbaikinya. Namun yang utama, dia menjaga mood pemain karena kunci utama untuk meraih poin dalam 10 laga sisa adalah pemain.
“Mereka yang akan berjuang di lapangan. Meskipun ada beberapa peran lain yang dijalankan staf pelatih dan lainnya. Namun, yang paling utama membuat mood pemain terjaga sehingga mereka mau melakukan apa pun di lapangan,” jelas Widodo.
Secara tidak langsung, saat ditangani Fernando Valente, pemain Arema FC merasa lebih tertekan. Pelatih asal Portugal itu seperti membuat situasi latihan dan pertandingan terasa canggung. Sedangkan Widodo, dia tahu kapan situasi latihan dibuat lebih rileks.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mempertajam Taktikal
Ketika mood pemain sudah terjaga, Widodo C Putro memberikan taktikal untuk bertarung kembali di Liga 1. Namun, dia mengaku tidak mengubah banyak hal.
Alasannya, Widodo tidak punya cukup waktu untuk melakukannya. Widodo hanya punya waktu satu pekan mempersiapkan tim menghadapi Rans Nusantara FC (22/2/2024).
“Kami tidak mengubah banyak. Hanya mempertajam taktikal saja,” tegas mantan pelatih Bhayangkara FC ini.
Namun dia tidak menjelaskan lebih detail taktik apa yang dipertajam, karena itu jadi rahasia dapur sang pelatih. Jika melihat dari sesi latihan, pemain dapat instruksi menjalankan pressing ketat.
Selain itu, latihan fisik mereka juga ditambah. Itu menunjang saat menjalankan pressing kepada lawan.
Selain itu, komposisi lini belakang juga dibenahi. Bagas Adi Nugroho yang selama ini sering jadi cadangan mulai kembali ke lapangan, karena sektor belakang jadi salah satu titik lemah Arema FC.
Advertisement
Bangun Chemistry
Bisa dibilang chemistry antar-pemain jadi persoalan lain di skuad Arema FC. Ini terlihat sejak awal musim. Pemain masih sering salah pengertian di lapangan. Ketika ditangani Fernando Valente, mulai membaik karena mereka sudah berkumpul lebih lama.
Sekarang, Widodo ingin chemistry pemain lebih baik. Dia memulainya dari tim pelatih lebih dulu. Setiap latihan, dia melibatkan semua tim pelatih. Itu menular kepada pemain.
“Kalau melihat pemain saat latihan, mereka sudah antusias. Mudah-mudahan chemistry dan respek lebih terbangun,” tegasnya.
Saat latihan, Widodo tak membedakan pemain asing maupun lokal. Keduanya sama-sama mendapatkan instruksi jika latihan memasuki taktik dan strategi. Jadi, Widodo tak ingin memunculkan anggapan ada anak emas dalam tim.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement