Bola.com, Jakarta - Piala Asia U-23 2024 menjadi turnamen yang dinantikan. Ajang itu akan digelar di Qatar mulai April mendatang.
Namun, ada tantangan klasik yang mungkin dihadapi Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Mereka terancam tak bisa tampil full team.
Baca Juga
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Termasuk Evandro Brando, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
Advertisement
Sebab, ketika Piala Asia U-23 2024 bergulir, liga di mana pemain Timnas Indonesia U-23 berkompetisi masih bergulir. Bahkan, bisa jadi sedang memasuki fase penting.
Persija Jakarta belakangan cukup sering menyumbang pemain ke skuad Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. Macan Kemayoran pun berpotensi akan melepas banyak pemain ke Piala Asia U-23 2024.
Namun, Persija Jakarta dan klub-klub lain sebenarnya memiliki hak untuk tidak melakukan itu. Terutama setelah ketika kita melihat lima faktor di bawah ini.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Agenda FIFA
Seperti diketahui, Piala Asia U-23 2024 bukan agenda resmi dari FIFA. Turnamen itu juga digelar di tengah bergulirnya liga-liga domestik pesertanya.
Klub pun tak berkewajiban untuk melepas para pemainnya untuk berlaga di turnamen itu. Apalagi, para pemain itu biasanya memiliki peran penting di klub masing-masing.
Seperti yang terjadi di Persija Jakarta. Paling tidak ada lima sampai enam pemain Macan Kemayoran yang biasa menjadi langganan Timnas Indonesia U-23.
Advertisement
Standar Ganda
Ada standar ganda yang terjadi dalam pemanggilan pemain di berbagai level Timnas Indonesia. Terutama jika membandingkan apa yang dirasakan klub lokal dan luar negeri.
Pada Asian Games 2022 yang berlangsung pada 2023 misalnya, para penggawa Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di luar negeri tak bisa dipanggil. Namun, klub-klub lokal tetap melepas pemain mereka ke Hangzhou.
Dukungan untuk Timnas
Persija Jakarta memang belakangan bersikap keras terhadap pemanggilan pemain Timnas di luar kalender FIFA. Seperti yang diungkapkan beberapa kali oleh sang pelatih, Thomas Doll.
Misalnya apa yang terjadi di Asian Games 2022. Saat itu ada tiga pemain Macan Kemayoran yang terlibat, yakni Syahrian Abimanyu, Rizky Ridho, dan Dony Tri Pamungkas.
Advertisement
Janji PSSI
PSSI di era Erick Thohir sempat menjanjikan BRI Liga 1 akan berhenti jika ada agenda Timnas Indonesia. Hal itu sebenarnya sudah dilakukan oleh PSSI, tetapi rupanya hanya untuk Timnas senior saja.
Seperti di Piala Asia 2023. Saat itu BRI Liga 1 2023/2024 juga berhenti sejenak.
Sialnya, banyak penggawa andalan Timnas Indonesia senior yang masih cukup umur dan bisa bermain untuk Timnas Indonesia U-23 di Piala Asi U2-23 2024.
Komunikasi Buruk
Ada satu pekerjaan rumah yang dimiliki oleh pelatih Timnas Indonesia dan Indonesia U-23, Shin Tae-yong. Yakni dalam hal melakukan komunikasi dengan klub.
Hal itu diakui oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Arya menyebut komunikasi dengan pelatih klub sebagai kelemahan Shin Tae-yong.
"Sebenarnya kami berharap Shin Tae-yong itu komunikasi sama klub-klub, karena namanya pelatih timnas harus ngobrol dengan pelatih klub, kan dia ambil pemain dari situ. Arah permainan juga dia harus bicara, ini mau ke mana, itu salah satu kelemahan dia, akhirnya kami yang menjembatani," ujarnya dalam kanal Youtube miliknya baru-baru ini.Â
Advertisement