Bola.com, Sleman - Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa ikut memberikan komentarnya terkait penggunaan Teknologi Video Assistant Referee (VAR) di BRI Liga 1 2023/2024. Teknologi tersebut rencananya akan digunakan di babak championship series pada Mei 2024.
Gusti Randa menyambut baik rencana penggunaan VAR. Artis sekaligus mantan Plt Ketua Umum PSSI tersebut mendukung penuh inovasi yang dilakukan operator kompetisi demi perkembangan sepak bola nasional.
Baca Juga
Liga 1 Istirahat, Pemain Arema FC Dapat Libur 5 Hari, Habis Itu Digas Latihan Super Berat
Persija Sebut Dony Tri Pamungkas Cedera Setelah Dikembalikan Timnas Indonesia U-20 dari TC Bali, Jadi Absen di BRI Liga 1
Fun Fact BRI Liga 1: Terungkap! Sebelum Kick Off, Kubu PSM Sudah Takut dengan Tendangan Maut Ezra Walian
Advertisement
"Untuk penggunaan VAR sendiri harus kita akui bersama bahwa itu menjadi salah satu titik sepak bola kita berkembang lebih baik," ujar Gusti Randa kepada Bola.com, Minggu (18/2/2024) siang.
"Kita tahu banyak keputusan dari wasit yang terkadang bisa salah dan kita tentu tidak ingin hal ini terus berlangsung," sambung pria berusia 58 tahun tersebut.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbaikan SDM
Gusti Randa mengatakan, ada hal lebih penting yang harus diperhatikan sebelum mengoperasikan teknologi tersebut. Aspek yang dimaksud dalam hal ini yaitu sumber daya manusia (SDM). Pria kelahiran Jakarta itu berpesan supaya PSSI dapat menyiapkan wasit yang memenuhi kriteria FIFA.
"Adanya VAR tentu baik tapi jangan dilupakan untuk sumber daya manusianya yaitu wasit itu sendiri. Penggunaan pada championship series menurut saya bagus apalagi laga di situ sangat krusial untuk menentukan juara liga," katanya.
"Sekarang juga katanya sudah di tahap akhir tapi perlu pendalaman lagi dari sisi SDM-nya. VAR juga bisa menjadi masalah baru jika wasit tidak bisa menggunakannya dengan baik. Karena kita tahu di beberapa negara VAR menjadi masalah tersendiri," tambah Gusti Randa.
Advertisement
Bahan Diskusi
Lebih jauh, Gusti Randa menuturkan, rencana penggunaan VAR sebetulnya sudah menjadi pembahasan di jajaran manajemen Super Elang Jawa, julukan PSS Sleman. Pada prinsipnya semua pihak mendukung tetapi dengan catatan semua komponen harus siap.
"Hal ini juga pernah kami diskusikan dengan tim yaitu manajer tim dan pelatih kepala bahwa kami sepakat dengan adanya VAR, namun dengan catatan semua komponen harus siap untuk menjalankannya," ucap Gusti Randa.
"Tapi apapun itu kami akan mendukung langkah-langkah maupun terobosan yang dilakukan PSSI maupun PT LIB untuk memajukan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik," pungkasnya.
Diterapkan pada Piala Dunia U-17 di Indonesia
Di Indonesia, VAR kali pertama hadir pada Piala Dunia U-17 2023 yang digelar November-Desember lalu. Saat itu VAR terpasang di empat stadion penyelenggara: Jakarta International Stadium (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Jauh sebelum itu VAR sebetulnya sudah mulai diterapkan pada Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Beberapa kompetisi Eropa juga menerapkannya, termasuk Liga Champions.
Advertisement