Bola.com, Sleman - Keramahan warga Yogyakarta meninggalkan kesan tersendiri bagi bek RANS Nusantara FC, Francisco Pereira Carneiro. Pemain asal Portugal itu mengaku kerasan tinggal di Kota Gudeg.
Seperti diketahui, pada BRI Liga 1 2023/2024, RANS Nusantara FC pindah homebase di Yogyakarta. Awalnya mereka memakai Stadion Maguwoharjo sebagai kandang.
Advertisement
Namun, karena stadion tersebut direnovasi, klub yang dijuluki The Prestige Phoenix itu lantas bergeser ke Bantul. Tepatnya di Stadion Sultan Agung (SSA).
Hampir delapan bulan berada di Yogyakarta, bek yang akrab disapa Kiko itu rupanya mulai nyaman dengan kehidupan di Kota Pelajar. Pemain berusia 23 tahun itu berujar, proses adaptasi sejauh ini berjalan lancar tanpa ada hambatan.
“Proses adaptasi di Indonesia berlangsung mudah dan cepat, meskipun budaya yang saya rasakan di Indonesia dan khususnya di Yogyakarta, sangat berbeda dari yang biasa saya alami,” ungkap pemain RANS Nusantara FC itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masyarakat Yogyakarta Sederhana
Carneiro Kiko juga memuji kesederhanaan warga Yogyakarta. Selain humble, orang-orang juga terlihat bahagia dalam menjalani hidup. Bahkan, penggemar nasi goreng itu merasa Kota Gudeg seperti rumah baginya.
“Masyarakat di sini sangat sederhana, mereka orang yang humble dan terlihat sangat bahagia menjalani kehidupan sehari-hari. Lalu soal lifestyle tidak jauh berbeda, saya jarang mengalami stres dan cuacanya juga selalu bagus,” paparnya.
Bek berpostur 182 itu juga bersyukur lantaran selama di Yogyakarta dirinya banyak mendapatkan bantuan dari rekan di tim. Terutama pemain lokal macam Dallen Doke.
“Para pemain lokal membantu saya pada saat awal-awal saya di sini, tapi sekarang saya merasa Yogyakarta sudah menjadi rumah saya. Dallen dan semua pemain lokal membantu saya adaptasi,” kata Kiko.
Advertisement
Kali Pertama Abroad
Pemain kelahiran 25 Maret 2000 itu merupakan debutan di Liga Indonesia. Kiko didatangkan RANS Nusantara FC pada bursa transfer Liga 1 musim ini. Dia pun merasa senang bisa berkarier di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Memang, tak ada kendala berarti dalam beradaptasi di Tanah Air. Namun, Kiko merasa ada banyak perbedaan budaya di Yogyakarta dengan kampung halamannya di Porto.
“Perbedaan budaya sangat besar, seperti agama. Di kota saya dan di Portugal, tidak ada budaya jajanan kaki lima seperti di Indonesia dan ini menjadi perbedaan yang besar,” ucap pemain bernomor punggung 26 itu.
Andalan RANS Nusantara FC
Kiko menjadi andalan pelatih Eduardo Almeida untuk mengawal barisan belakang The Prestige Phoenix. Posisinya nyaris tak tergantikan dengan mencatat 1.823 menit bermain.
Dia hanya absen dalam tiga laga dari total 24 pertandingan yang dimainkan. Itupun karena dibekap cedera dan terkena akumulasi kartu kuning.
Duetnya bersama Angelo Meneses di sektor bek tengah menjadi tembok kukuh yang sulit ditembus lawan. Maka tak heran jika sang pelatih selalu memasangnya sebagai starter.
Advertisement