Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya adalah penguasa teranyar Jawa Timur. Fakta muncul jika didasarkan pada performa tim saat berkiprah di Piala Gubernur Jatim yang terakhir digelar pada 2020.
Hari ini (20/2/2024), tepat empat tahun lalu, Persebaya sukses menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020. Trofi kampiun berhasil mereka raih setelah mengalahkan Persija Jakarta di partai puncak pada 20 Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Persebaya saat itu masih ditangani oleh Aji Santoso. Materi pemainnya pun tidak bisa dipandang sebelah mata karena berisikan nama-nama yang sudah berpengalaman. Sebut saja Irfan Jaya, Hansamu Yama, Patrich Wanggai, hingga Rivky Mokodompit.
Komposisi itu masih ditambah oleh pemain asing yang juga semakin menambah kekuatan tim. Empat pemain impor itu adalah Aryn Williams, Mahmoud Eid, Makan Konate, dan David da Silva.
Sejak awal musim, mereka juga sudah secara terbuka menargetkan juara Liga 1 2020. Hal itu kemudian dimulai dengan melakoni turnamen pramusim dulu di Piala Gubernur Jatim 2020.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perjalanan
Di fase grup, Persebaya tergabung di Grup A yang bersaing dengan Bhayangkara FC, Madura United, dan Persik Kediri. Semua pertandingan dimainkan di Stadion Gelora Bangkalan.
Bajul Ijo mengawali turnamen ini dengan menang 3-1 atas Persik. Sayang, mereka kemudian kalah 0-1 dari Bhayangkara FC. Terakhir, Persebaya sukses menang 4-2 atas tuan rumah Madura United dalam Derbi Suramadu.
Koleksi enam poin membuat Persebaya menjadi juara Grup A yang akhirnya lolos ke semifinal bersama Madura United yang berstatus runner-up Grup A.
Di semifinal, persaingan panas terjadi karena Persebaya akan menghadapi Arema FC. Sudah menjadi rahasia umum bahwa duel sesama klub Jawa Timur itu akan selalu melahirkan pertempuran sengit di lapangan.
Laga ini digelar di Stadion Supriyadi, Blitar, pada 18 Februari 2020. Duel ini digelar tanpa penonton, namun ribuan Bonek dan Aremania sudah memadati Kota Blitar hingga menambah semarak pertandingan ini.
Guyuran hujan deras menghiasi Derbi Jatim ini. Hasilnya, Persebaya sukses menang besar. Mereka memulangkan Arema ke Malang dengan skor kemenangan 4-2 berkat gol David da Silva, Mahmoud Eid, dan Irfan Jaya.
Advertisement
Final
Partai final pun digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada 20 Februari 2020, yang membuat Persebaya berjumpa dengan Persija. Duel ini sempat jadi perbincangan karena panpel melarang kedatangan suporter Persija.
Alasannya jelas, hubungan The Jakmania masih membaik dengan Bonek saat itu. Alhasil, Persebaya yang bertanding di kota satelit Surabaya itu mendapat dukungan penuh dari pendukungnya.
Skuat Persija berisikan para pemain yang berkualitas untuk mengarungi musim 2020. Deretan pemain baru tidak bisa dipandang sebelah mata seperti Evan Dimas, Osvaldo Haay, Marco Motta, Otavio Dutra, hingga Marc Klok.
Sejumlah nama itu dikombinasikan dengan para pemain lama yang sudah menjadi kunci permainan tim. Sebut saja Marko Simic, Riko Simanjuntak, hingga Rohit Chand.
Persebaya bisa dibilang diuntungkan dalam laga ini. Sebab, Persija bermain dengan 10 orang sejak menit ke-31. Stoper Ryuji Utomo mendapat kartu merah lantaran menarik baju David da Silva yang akan melakukan dribel.
Empat gol Persebaya dicetak oleh Oktafianus Fernando (3’), Makan Konate(52’), Ricky Kambuaya (55’), dan Mahmoud Eid (80’). Sementara satu gol balasan Persija dibukukan oleh Marko Simic pada menit ke-43.
Juara
Akhirnya, Persebaya sukses merengkuh mahkota juara Piala Gubernur Jatim 2020. Trofi itu merapat dapat setelah mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 4-1. Sempat lahir kontroversi dalam laga ini.
Mahmoud mencetak gol keempat yang lahir pada menit ke-80 dan membuat skor pertandingan menjadi 4-1. Selesai membobol gawang Shahar Ginanjar, dia berlari ke arah bangku cadangan Persija.
Pemain berpaspor Palestina itu memperlihatkan gesture meremehkan tim lawannya. Mulanya dia menunjuk ke bawah, lalu menyilangkan tangan di depan, dan merentangkan kedua tangannya. Seolah dia ingin menyampaikan bahwa permainan Persija telah selesai.
Sontak, seluruh pihak di bangku cadangan Persija berdiri dan merespons bahasa tubuh Mahmoud itu dengan amarah. Para wasit berusaha menenangkan kedua pihak. Mahmoud lantas diminta menjauh oleh para pemain Persebaya lainnya.
Setelah laga itu, Mahmoud menyatakan permintaan maafnya secara langsung kepada Persija. Mulanya, dia menghampiri striker Persija, Marko Simic, dan menjelaskan tidak ada niat buruk dalam selebrasi itu.
Mahmoud juga mendatangkan semua pihak di Persija untuk meminta maaf. Dia menjadi pemain paling terakhir bersiap-siap ke podium untuk menerima medali dan trofi juara turnamen pramusim ini.
Terlepas dari itu, pertandingan ini menjadi catatan penting buat Mahmoud dalam mengawali karier di Indonesia. Baru sekitar satu setengah bulan bergabung Persebaya, dia sudah mencatatkan prestasi gelar juara, meski berstatus turnamen pramusim.
Advertisement
Komposisi Tim
Secara keseluruhan, duel ini berjalan sangat ketat. Kedua tim mampu saling berbalas serangan. Persija yang kalah jumlah pemain bahkan sempat membobol gawang Persebaya yang mendapat dukungan penuh dari suporternya, Bonek.
Di turnamen pramusim ini, tim Bajul Ijo melakoni lima pertandingan, dengan catatan empat menang dan satu kalah. Total, mereka berhasil menjadi tim paling produktif dengan membukukan 15 gol.
Performa impresif Persebaya tak lepas dari komposisi skuat yang berkualitas. Deretan para pemain asing top mampu berkolaborasi dengan para pemain muda.
Menariknya, Persebaya terpaksa tidak mengangkat trofi juara Piala Gubernur Jatim 2020. Penyebabnya, sudah terlalu banyak suporter yang masuk lapangan saat sesi itu akan dilakukan.
Situasi jadi kurang kondusif karena sesi foto dan angkat trofi tidak berjalan dengan baik. Beberapa pemain Persebaya bahkan langsung diserbu. Ada yang meminta foto, ada yang meminta jersey, ada pula yang hanya sekadar bersalaman.
Selama turnamen ini, Bonek dipaksa melihat klub kebanggannya tidak bertanding di kota sendiri. Dalam lima pertandingan, Persebaya tidak pernah menjadi tuan rumah. Tiga pertandingan digelar di Bangkalan, dan dua lainnya masing-masing di Blitar dan Sidoarjo.
Kendati demikian, suporter dengan warna kebesaran hijau itu terus mengawal perjuangan klub asal Kota Pahlawan itu. Ini menjadi kali kedua Persebaya memenangi Piala Gubernur Jatim setelah pernah membukukan catatan serupa pada edisi 2003.Â
Trofi Piala Gubernur Jatim 2020 menjadi langkah awal Persebaya yang memasang target juara Liga 1 2020. Sayangnya, target itu tidak tercapai karena Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi COVID-19.   Â