Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, secara resmi mengumumkan Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Indonesia Putri yang baru. Bagaimana rekam jejaknya?
Satoru Mochizuki lahir di Shiga, Jepang, pada 18 Mei 1964. Usianya 59 tahun. Dia memegang lisensi kepelatihan AFC A dari Federasi Sepak Bola Chinese Taipei (CTFA).
Advertisement
"Welcome Mr. Satoru Mochizuki!" tulis Erick Thohir dalam akun Instagramnya, @erickthohir, pada Selasa (20/2/2024) pagi WIB.
"Sosok pelatih yang telah berkontribusi pada perkembangan sepak bola wanita Jepang selama lebih dari sepuluh tahun ini, akan melatih Timnas Indonesia Putri," tuturnya.
-
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Asisten Pelatih Jepang
Dari Curriculum Vitae (CV) Satoru Mochizuki yang dibagikan kepada wartawan, ia pernah menjadi bagian dari Timnas Jepang Putri ketika menjuarai Piala Dunia Putri 2011 dan medali perak Olimpiade 2012.
Waktu itu, ia menjabat sebagai asisten dari Norio Sasaki, nakhoda yang menangani Jepang pada 2008-2016.
Selain itu, sejak 2015, Satoru Mochizuki adalah pelatih Timnas Universitas Putri Jepang yang berkancah di FISU World University Games atau Olimpiade Universitas pada 2015, 2017, dan 2019.
Advertisement
Pimpin Timnas Universitas Putri Jepang
Satoru Mochizuki membawa Jepang meraih medali perunggu FISU World University Games pada 2015, medali perak pada 2017, dan medali perak pada 2019.
Penujukkan Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Indonesia Putri adalah buah hasil kerja sama antara PSSI dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang terjalin sejak tahun lalu.
Satoru Mochizuki menggantikan Rudy Eka Priyambada sebagai arsitek Timnas Indonesia Putri. Namun, pekerjaan rumah (PR) PSSI masih ada untuk sepak bola putri yaitu dengan menggelar kompetisi rutin.
Unggahan Erick Thohir
View this post on Instagram
Advertisement