Hamka Hamzah Marah-Marah di Ruang Ganti Ketika RANS Nusantara Dipermalukan Arema FC

Di babak kedua, peforma Rans lebih garang. Namun itu tak cukup menyelamatkan tim dari kekalahan 2-3. Hamka melihat jika timnya mulai lengah. Terutama saat putaran kedua berjalan. Hamka berharap saat melawan Arema timnya bisa bangkit.

Di Rans, ada beberapa nama yang sempat membela Arema. Sehingga mereka tahu kekuatan dan kelemahan Singo Edan. Seperti Eduardo Almeida (pelatih), Antoni Putro, Taufik Hidayat dan lainnya. Termasuk Hamka sendiri. Dia merupakan kapten Arema musim 2016 dan 2018-2019.

Semasa jadi kapten, Hamka dikenal sosok pemimpin. Tak ketika masih muda, dia pemain yang temperamental. Ketika menjabat sebagai manajer tim Rans musim ini, dia terlihat lebih tenang. Tapi sisi temperamentalnya kembali muncul saat melawan Arema.

Dengan kekalahan dari Arema, Hamka meminta timnya melakukan evaluasi. Kali ini lebih serius. Karena 9 laga tanpa kemenangan bisa membuat efek butuk terhadap mental tim. Dia berharap Mitsuru Maruoka dkk cepat meraih kemenangan.

Meski ada di papan tengah, Hamka melihat posisi timnya belum aman. Bahkan bisa saja terjerat ke zona degradasi. “Terimakasih atas perjuangan teman-teman khususnya di babak kedua. Tapi sepakbola bukan hanya 1 babak. Kami perbaiki dan introspeksi sama-sama agar bisa meraih hasil maksimal di sisa pertandingan. Kami belum aman dari zona degradasi,” pesan Hamka.

Jika melihat posisi Rans di klasemen, mereka hanya unggul 9 poin dari Arema yang ada di zona degradasi. Andaikan dalam 9 laga sisa Rans tak kunjung membaik, masih ada kemungkinan mereka kembali ke kasta kedua.