Bola.com, Magelang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyayangkan hasil imbang dengan skor 1-1 yang diraih anak asuhnya saat menjamu Dewa United pada laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (23/2/2024).
Gilbert Agius mengatakan, PSIS Semarang sebetulnya bermain bagus pada babak pertama. Sayangnya, intensitas permainan Mahesa Jenar menurun pada paruh kedua. Keunggulan mereka pun akhirnya dibuyarkan Dewa United lewat gol telat pada masa injury time.
Baca Juga
7 Eks PSIS Balik ke Semarang Bertekad untuk Permalukan Mahesa Jenar di BRI Liga 1
Yoyok Sukawi Jelaskan Duduk Perkara PSIS Dapat Sanksi FIFA: Kasus Pemain Asing Lama, Kini Dilarang Daftarkan Pemain Baru
Pelatih PSIS Ungkap Alasan Tolak Lepas Paulo Gali Freitas Memperkuat Timor Leste di Piala AFF 2024
Advertisement
"Saya pikir, pada babak pertama, kami sebetulnya memainkan sepak bola yang bagus. Kami mampu menciptakan peluang dan bisa mengontrol pertandingan,” kata Gilbert dalam sesi konferensi pers seusai laga,” Jumat (23/2/2023).
“Sayangnya, pada babak kedua, kami turun terlalu ke belakang. Sehingga, kami memberikan ruang yang lebih kepada lawan dan mereka bisa memainkan bola dengan leluasa,” ia melanjutkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dihukum Lawan
Juru taktik asal Malta itu menjelaskan, kegagalan PSIS meraih kemenangan tak terlepas dari terbuangnya peluang pada periode akhir pertandingan. Ia mencatat setidaknya ada tiga peluang dari skema counter-attackyang bisa dimaksimalkan.
Sayangnya, tak ada satu pun gol tambahan yang berhasil diukir Mahesa Jenar. Itulah sebabnya, Gilbert menegaskan pentingnya mencetak gol penentu agar timnya bisa mengunci keunggulan hingga laga berakhir.
“Sebetulnya, kami bisa mengakhiri laga dengan tiga peluang dari serangan balik. Sayangnya, final pass-nya tidak baik, keputusan yang diambil juga tak baik, hingga terjadi offside,” kata Gilbert.
“Ya seperti inilah sepak bola, jika kami tidak bisa mencetak gol untuk kill the game, maka tim lawan bakal memberikan hukuman dan itu yang terjadi hari ini,” tambahnya.
Advertisement
Kebobolan Gol Tidak Normal
Selain itu, pelatih berusia 50 tahun ini juga turut menyoroti proses terciptanya gol balasan Dewa United yang tercipta melalui tandukan kiper asing, Sonny Stevens, ketika laga memasuki menit ke-90+2.
Menurut Gilbert, gol ini tercipta lewat situasi yang tidak biasa. Eks pelatih Timnas Malta itu juga menyinggung faktor keberuntungan yang membuat gawang Adi Satryo harus kebobolan lewat cara tidak biasa tersebut.
“Mereka mencetak gol dari situasi yang tidak direncanakan. Penjaga gawangnya mencetak gol, dan selamat untuk kiper Dewa United. Tapi yang jelas itu sesuatu yang tidak terencana,”
“Mungkin juga kami tidak beruntung karena mereka bisa mencetak gol dari situasi yang sebetulnya tidak biasa,” ujar pelatih kelahiran 21 Februari 1974 tersebut.
Harus Jaga Fokus
Gilbert berharap, Mahesa Jenar memetik pelajaran berharga dari laga ini. Permainan dan fokus harus tetap dijaga penuh selama 2x45 menit. Kalau lengah sedikit pun, hukuman serupa mungkin bisa kembali terjadi.
“Saya sudah berbicara kepada pemain setelah laga ini, kami harus fokus dan terus berjuang dari menit pertama hingga menit ke-90. Kami tidak boleh bermain bagus pada babak pertama saja, tapi babak kedua buruk,” ujarnya.
Advertisement