Bola.com, Jakarta - Persiraja Banda Aceh harus belajar banyak dari kegagalan menundukkan PSBS Biak pada leg pertama babak semifinal Pegadaian Liga 2 2023/2024 lalu.
Beberapa hal harus diperbaiki Lantak Laju agar bisa menundukkan PSBS pada leg kedua yang bakal digelar di Stadion Cendrawasih Biak, Kamis (29/2/2024) mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya pertemuan nanti jadi laga hidup mati bagi kedua tim. Kubu PSBS lebih diuntungkan, karena berstatus sebagai tuan rumah. PSBS juga di atas angin.
Karena satu gol di Aceh untuk memaksa hasil seri 1-1 lalu membuat beban mereka lebih ringan. Jika Badai Pasifik tak menang, setidaknya mereka cukup bermain imbang tanpa gol.
Sementara beban Persiraja sebagai tim tamu lebih berat. Karena pasukan Achmad Zulkifli dituntut mencetak gol untuk merebut kemenangan atau, jika laga berakhir seri, maka Persiraja harus bikin minimal dua gol.
Berikut tiga kelemahan yang berpotensi menggagalkan langkah Persiraja lolos ke final dan promosi langsung ke Liga 1 2024/2025.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Jangan Terbawa Irama Lawan
Kelemahan mencolok ditunjukkan Persiraja saat bermain seri kontra PSBS di Stadion Langsa, Banda Aceh lalu. Sebagai tuan rumah, mereka tampak tampil hati-hati.
Sehingga tempo permainan hanya sedang-sedang saja. Mereka cenderung terbawa irama yang diterapkan lawan.
Padahal dengan keuntungan lebih paham kontur lapangan, seharusnya Persiraja main agresif untuk menyerang. Andik Vermansyah dkk. baru kelihatan trengginas di babak kedua.
Pada duel lanjutan nanti, Persiraja dipastikan tak akrab dengan kondisi lapangan milik PSBS. Kali ini, mereka tak boleh lagi mengikuti tempo PSBS yang diprediksi akan menekan sejak menit awal.
Advertisement
2. Hemat Tenaga
Rombongan Persiraja, Senin (26/2/2024) pagi, dikabarkan langsung berangkat ke Biak. Mereka akan melakukan perjalanan melelahkan hampir 24 jam. Para pemain pasti kelelahan.
Begitu pula kondisi yang dialami skuad PSBS. Tapi Ruben Sanadi cs ibaratnya pulang ke rumah. Sehingga mereka tak perlu adaptasi lagi dengan lingkungan. Terutama penyesuaian dengan suhu di Biak.
Solusi bagi Persiraja, mereka harus menghemat tenaga dalam aktifitas harian dan di permainan. Penghematan tenaga diperlukan bila ada kemungkinan pertandingan harus dilalui dengan perpanjangan waktu. Jika skor babak normal imbang 1-1.
3. Lupakan Kesalahan Ferdinan Sinaga
Pada pertemuan pertama di Aceh, pelatih Achmad Zulkifli menyebut kegagalan Ferdinan Sinaga mengeksekusi penalti dianggap belum rejeki.
Namun secara psikologis pasti berpengaruh besar pada mental seluruh elemen tim. Pasalnya, kegagalan penalti di masa injury time itu menyebabkan Persiraja pupus meraih kemenangan.
Penggawa Persiraja, khususnya Ferdinan Sinaga, harus melupakan peristiwa menyesakkan itu. Mereka harus saling percaya dan memupuk kembali optimisme menghadapi PSBS.
Advertisement