Tantangan PSIS Bermain di Stadion Moch Soebroto: Lapangannya Kurang Ideal, Kiper Susah Build-up

Setelah dipastikan terusir dari Stadion Jatidiri hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024, PSIS Semarang masih berusaha untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan di Stadion Moch Soebroto.

Kiper PSIS, Adi Satryo, sempat mengakui bahwa dirinya kesulitan melakukan operan dalam memulai skema build-up. Menurut Adi, hal ini karena kondisi lapangan stadion yang kurang ideal.

“Terkait performa individu saya, sebetulnya saya cukup kesulitan saat build-up. Karena mungkin karena situasi lapangan yang kurang memungkinkan, jadi menyulitkan saya untuk build-up,” ujar Adi Satryo.

Sementara itu, Gilbert Agius sendiri juga sempat mengkhawatirkan kondisi lapangan Stadion Moch Soebroto. Jika permukaan lapangannya tak ideal, Mahesa Jenar bakal kesulitan menjalankan gaya sepak bolanya.

“Kami berharap, lapangan di Stadion Moch Soebroto kondisinya bagus. Apabila kondisi lapangannya jelek, kami tidak bisa menjalankan sepak bola yang kami inginkan,” ujar Gilbert Agius.

“Kami juga membutuhkan waktu beradaptasi dengan homebase yang baru. Sayangnya, tidak memungkinkan juga kalau kami harus menggelar latihan di sana,” tambahnya.

Bagaimanapun juga, duel melawan Persik Kediri ini menjadi momentum penting bagi PSIS Semarang untuk kembali ke jalur positif. Rekor ini memang terhitung buruk jika melihat lima laga terakhir.

Mahesa Jenar hanya mampu meraih satu kemenangan, tepatnya saat menggebuk Arema FC dengan skor 4-1. Sisanya, skuad asuhan Gilbert Agius meraih dua hasil imbang dan dua kekalahan.

Tambahan tiga poin jelas menjadi harga mati bagi PSIS jika ingin mempertahankan posisinya di peringkat empat besar. Pasalnya, sudah ada beberapa lawan yang mulai mengancam posisi tersebut.