Sukses


Sepak Terjang Wahyudi Hamisi, Pemain Brutal yang Pernah Bikin Gelandang Asing Persebaya Pensiun

Bola.com, Surabaya - Nama Wahyudi Hamisi saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional. Gelandang PSS Sleman itu sedang tidak memamerkan prestasinya di lapangan hijau.

Dia juga tidak mencetak gol spektakuler atau membantu klubnya menang. Namanya justru jadi sorotan karena perilaku buruknya di lapangan.

Momen itu muncul saat PSS Sleman bertandang ke markas Persebaya Surabaya memasuki pekan ke-27 BRI Liga 1 2023/2024. Wahyudi Hamisi bermain kasar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3/2024).

Menariknya, ini bukanlah kali pertama bagi pemain bernomor punggung 33 itu melakukan aksi brutal. Wahyudi Hamisi juga pernah melakukan tindakan parah di stadion yang sama sekitar lima tahun yang lalu.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Bikin Robertino Terkapar

Peristiwa itu terjadi saat Wahyudi Hamisi masih berseragam Borneo FC di Liga 1 2018. Saat itu, Pesut Etam melakoni lawatan dalam laga pekan ke-25 di markas Persebaya di Stadion GBT pada 13 Oktober 2018.

Insiden itu muncul setelah gelandang asing Robertino Pugliara melakukan dribel di sisi sayap kanan. Secara brutal, Wahyudi Hamisi melakukan tekel horor dengan menjepit kaki pemain asal Argentina itu di menit ke-15.

Hal itu langsung membuat Robertino mengerang kesakitan dan ditandu keluar. Anehnya, Wahyudi Hamisi pun hanya mendapat kartu kuning untuk tindakan yang sangat sembrono itu.

Tingkah Wahyudi Hamisi berdampak fatal karena Robertino mengalami mengalami patah tulang betis kiri dan robek otot ligamen.

Robertino sudah menjalani operasi pemasangan pen sekaligus penjahitan ligamen di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi, Surabaya, tiga hari kemudian.

3 dari 6 halaman

Cedera Parah Robertino

Apa yang dialami oleh Robertino ini merupakan cedera paling parah yang pernah didapatnya selama karier profesional. Dia mulanya hanya divonis tidak bisa menyelesaikan musim kompetisi saat itu.

Yang terjadi ternyata lebih parah. Robertino harus menjalani pemulihan selama enam bulan. Saat memasuki Liga 1 2019, dia sudah tidak menemukan klub baru. Alhasil, Robertino memutuskan pensiun di usia 35 tahun.

Persebaya kemudian terkena dampaknya karena Robertino adalah pengatur serangan andalan. Bajul Ijo pun hanya mengandalkan dua pemain asing saja, yakni David da Silva dan Otavio Dutra, dalam laga-laga tersisa di Liga 1 2018.

4 dari 6 halaman

Enggak Kapok

Setelah berlalu lima tahun, Wahyudi Hamisi kembali membuat ulah melawan Persebaya di stadion yang sama. Kali ini, dia berseragam PSS Sleman dan yang jadi korbannya adalah winger asing Bruno Moreira.

Mulanya Bruno sedang tersungkur kesakitan, setelah kakinya ditendang dari belakang oleh bek lawan di menit ke-16. Dalam situasi itu, ada gelandang Ripal Wahyudi yang mendribel terlihat ingin menjauhkan bola.

Wahyudi Hamisi berusaha merebut bola, tapi dia melepas sepakan yang akhirnya mengarah ke kepala Bruno. Sontak saja, wasit Ginanjar Rahman Latief meniup peluit semua pemain Persebaya melakukan protes keras atas aksi brutal itu.

Pertandingan sempat terhenti sekitar dua menit karena pemain kedua kesebelasan terlibat adu mulut. Pada akhirnya, Wahyudi Hamisi yang menerima kartu kuning saja.

“Hamisi sangat jelas dan layak untuk diberikan kartu merah, namun hanya diberi kartu kuning. Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung,” demikian bunyi pernyataan resmi klub.

“Persebaya hari ini akan mengirimkan surat dan bukti-bukti ke PSSI terkait perilaku barbar Hamisi. Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai.”

5 dari 6 halaman

Kiprah Persebaya

Beruntungnya, Bruno Moreira tidak mengalami cedera parah. Padahal, apa yang dilakukan Wahyudi Hamisi bisa mengancam keselamatan bahkan nyawa pemain lawan.

Persebaya pada akhirnya sukses mengamankan poin penuh dengan skor kemenangan 2-1 dalam pertandingan ini.

Bajul Ijo langsung tampil agresif dan mencetak gol cepat lewat Muhammad Iqbal (1'), ditambah dengan penalti Bruno Moreira (30'). Sedangkan satu gol balasan PSS merupakan hasil kreasi Esteban Vizcarra (47').

Hasil ini membuat Persebaya telah melewati sembilan laga terakhir tak terkalahkan. Namun, mereka baru memetik dua kemenangan dalam jumlah pertandingan itu, tujuh sisanya berakhir seri.

Persebaya berhasil naik peringkat dengan menduduki posisi ke-10 klasemen sementara dengan mengoleksi 35 poin dari 27 pertandingan.

6 dari 6 halaman

Lihat Peta Persaingan di Musim Ini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer