Adu Kuat Antarlini Madura United Vs Persita di BRI Liga 1: Pertarungan Lokal - Ekspatriat Tak Terhindarkan

Lama menghilang dari starter Madura United, sudah sepantasnya Wawan Hendrawan kembali. Di tengah turunnya performa Lucas Frigeri dan masih angin-anginannya kinerja Satria Tama, kiper berusia 41 tahun itu jadi opsi terbaik.

Kecekatan Wawan masih terbilang oke untuk pemain seusianya. Bisa dikatakan pria asal Brebes itu merupakan Gianluigi Buffon-nya Indonesia.

Sementara itu, Persita Tangerang bakal mengandalkan Kartika Ajie di bawah mistar. Menilik performa belakangan, rasanya Persita akan sangat sulit ditembus oleh barisan penyerang Madura United.

Duo pemain muda bakal jadi andalan Madura United dan Persita Tangerang. Anwar Rifai di kubu tuan rumah dan Charisma Fathoni di kubu tamu, jadi solusi di tengah kinerja memble para seniornya.

Walau secara pengalaman terbilang kurang, kedua pemain itu mampu membuktikan kemampuannya. Menghadapi lawan yang secara fisik lebih kekar, tak membuat mereka gentar.

Namun, keduanya tentu harus sadar bila tanggal apes tidak pernah ada di kalender. Mereka wajib rendah hati agar terus menjaga performa terbaiknya termasuk pada pertandingan nanti.

Duel pemain berkaki kidal bakal menjadi sajian menarik di Gelora Bangkalan. Hugo Gomes 'Jaja' dan Ezequiel Vidal tengah dalam penampilan terbaiknya beberapa laga belakangan.

Walau bermain lebih ke belakang semenjak kehadiran Francisco Rivera, Jaja justru makin menjadi-jadi. Eksekusi tembakan jarak jauh jadi spesialisasi yang perlu diwaspadai kubu tamu.

Adapun Ezequiel Vidal memiliki cara bermain yang sedikit berbeda. Kemampuan bermain di ruang sempit lapangan tengah, jadi kualitas yang dimiliki pemain asal Argentina tersebut.

Untuk posisi penyerang, kedua kesebelasan memiliki ekspatriat yang sama-sama terbilang tajam. Dalberto Belo di kubu Madura United dan Ramiro Fergonzi di sisi Persita Tangerang jadi jaminan gol.

Belo yang baru masuk pada paruh musim mampu lepas dari bayang-bayang Junior Brandao. Pemain asal Brasil itu begitu kuat dalam duel satu lawan satu dan cerdas dalam menempatkan diri di kotak penalti lawan.

Adapun Fergonzi yang jauh lebih berpengalaman di sepak bola Indonesia, memiliki semua atribut yang dibutuhkan penyerang hebat. Salah satu yang sempat diperlihatkannya adalah tembakan jarak jauh untuk memecah kebuntuan.