Bola.com, Jakarta Mantan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer menjelaskan alasan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Juventus.
“Itu adalah keputusan yang sangat cepat,” kata pelatih asal Norwegia itu kepada podcast Stick To Football dari Sky Bet.
Baca Juga
Advertisement
“Kami tidak berpikir Cristiano tidak tersedia dan dia akan pindah," lanjutnya.
“Ketika terlihat jelas bahwa dia akan meninggalkan Juventus, jelas ada klub lain yang menginginkannya,tapi saya sangat bersemangat. Manchester United bertanya kepada saya, 'Apakah Anda ingin kami mencobanya?' Saya menjawab ya, jelas kita tahu Cristiano berkualitas, dan dia berusia 37 tahun," jelas Ole.
Tapi, Cristiano Ronaldo hanya bertahan 18 bulan di Manchester United sebelum hengkang ke Al Nassr musim lalu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ada Penyesalan
Solskjaer meyakini Cristiano Ronaldo masih bisa menjadi andalan MU saat itu.
"Dia adalah pencetak gol terbaik di dunia. Itu adalah keputusan yang tepat pada saat itu.”
Masuknya Ronaldo membuat Solskjaer melakukans edikit perubahan kala itu.
“Kami langsung berpikir bagaimana kami akan menekan dan mengubah sedikit," katanya.
“Cristiano berbeda dengan Antony Martial yang berada di lini depan, atau apakah kami akan memainkan Mason Greenwood atau Marcus Rashford di lini depan. Edinson Cavani adalah pemain yang paling menderita ketika Cristiano datang. Tapi, kami membuat Edinson memahami cara kami bermain."
Advertisement
Ambisi
Solskjaer menyebut Ronaldo adalah pemain yang penuh ambisi yang positif.
“Cristiano, ketika Anda mengenalnya dan berbicara dengannya, dia ingin bermain tiga dari empat pertandingan, dia menyadari bahwa dia juga semakin tua. Namun ketika Anda meninggalkannya sekali saja, dia tidak bahagia!"
“Dengan penguasaan bola, dengan dia di tim, tidak ada masalah. Tanpa dia, kami harus mengubah sedikit peran berbeda yang biasa kami lakukan. Kami adalah salah satu tim dengan tekanan tertinggi sebelum Ronaldo bergabung," lanjutnya.