Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, meluapkan kemarahannya setelah pertandingan melawan Borneo FC. Dia merasa timnya telah dikerjai perangkat pertandingan dalam laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2023/2024 itu, Minggu (7/3/2024).
Dalam sesi konferensi pers, Paul Munster datang bersama pelatih fisik Muhammad Alimuddin yang membantu menerjemahkan.
Baca Juga
Advertisement
Munster mulanya menerangkan bahwa para perangkat pertandingan telah membuat banyak keputusan yang merugikan Persebaya. Di sisi lain, itu justru menguntungkan Borneo FC.
Setelah menjelaskan panjang lebar, masuk sesi tanya jawab dengan awak media. Namun, tak ada pertanyaan dari wartawan. Moderator hendak menutup sesi itu, tapi Munster mencegahnya bahwa apa yang terjadi itu juga masalah sepak bola Indonesia.
“Tunggu. Duduk, Ali. Ini juga masalahnya. Anda tahu apa yang terjadi dan tidak ada satu pertanyaan pun. Jadi sekali lagi, Indonesia tidak akan pernah berubah. Kita tidak akan pernah berubah jika sudah seperti ini,” ujar Munster.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Borneo FC Pasti Juara
Dalam laga ini, Persebaya kalah 1-2. Pertandingan berlangsung dramatis karena skor masih 0-0 sampai menit ke-84. Persebaya kemudian unggul dulu lewat sepakan keras keras Toni Firmansyah dari luar kotak penalti (85’).
Sayangnya, Borneo membalik keadaan lewat dua gol yang tercipta di injury time. Mereka terbantu gol bunuh diri winger Persebaya, Kasim Botan (90+2’). Lalu, gol penentu kemenangan lewat aksi Ikhsan Zikrak (90+7’).
Paul Munster sebelumnya bahkan menyebut timnya harus menghadapi 15 orang, yang secara implisit merujuk pada empat perangkat pertandingan membantu 11 pemain lawan.
“Saya lelah dengan ini. Sesuatu harus terjadi. Selama bertahun-tahun, hal itu tidak terjadi. Aku tahu ini akan terjadi malam ini. Saya tahu. Saya memperingatkan semua orang, para pemain,” ujar Paul Munster.
“Jika ini fair play, kami mengincar tiga poin. Semoga beruntung untuk Borneo. Mereka pasti akan memenangkan Liga 1, pasti. Kita sudah mengetahui hal ini,” imbuh pelatih berpaspor Irlandia Utara itu.
Advertisement
Benar-Benar Skandal
Persebaya memang mampu mencetak gol spektakuler Toni Firmansyah yang membuat unggul dulu. Namun, gol bunuh diri yang dilakukan Kasim Botan mengubah jalannya pertandingan.
Ditambah, striker Paulo Henrique harus menerima kartu kuning kedua sehingga diusir oleh sang pengadil. Bermain dengan 10 orang saja semakin menyulitkan Persebaya meski skor saat itu masih 1-1.
Wasit Aidil Azmi sebenarnya memberikan tambahan waktu enam menit, tapi pertandingan masih berlangsung melebihi keputusannya sendiri. Sampai akhirnya, gol penentu kemenangan Borneo tercipta di menit ke-90+7.
“Apa yang terjadi pada akhirnya benar-benar sebuah skandal. Mudah-mudahan, orang-orang PSSI segera bangkit dari duduknya di kantor dan berbuat sesuatu. Tapi yang pasti, mereka tidak akan melakukannya,” tutur Paul Munster.
Ini merupakan kekalahan pertama yang didapat Persebaya selama ditangani oleh Paul Munster. Hasil ini sekaligus mengakhiri catatan tak terkalahkan Bajul Ijo dalam sembilan laga sebelumnya.
Persebaya kini turun ke posisi ke-11 klasemen sementara dengan tetap mengoleksi 35 angka, namun kini sudah melakoni 28 pertandingan.
Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024
Advertisement