Bola.com, Sleman - Komite Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi kepada gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi. Pemain berusia 26 tahun itu terkena skorsing tiga pertandingan di BRI Liga 1 2023/2024.
Hukuman itu buntut insiden 'tendang kepala' yang dilakukan Hamisi kepada pemain asing Persebaya Surabaya, Bruno Moreira. Momen tersebut terjadi pada pekan ke-27 BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (3/3/2024).
Baca Juga
Advertisement
Sanksi tersebut terlampir dalam surat keputusan nomor 196/L1/SK/KD-PSSI/III/2024 diberikan oleh Komdis PSSI kepada PSS. Wahyudi Hamisi dihukum karena melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dengan melakukan pelanggaran serius terhadap pemain lawan.
Di momen lain pada pertandingan yang sama, Hamisi juga kedapatan menunjukkan gestur kurang sopan terhadap pemain lawan.
"Kami sudah menjalani sidang kemarin bersama Komdis PSSI, perangkat pertandingan, saksi, serta Wahyudi Hamisi itu sendiri," ujar Presiden Direktur PT PSS, Gusti Randa di Omah PSS, Sleman, Jumat (8/3/2024).
"Dalam sidang sudah kami jelaskan apa yang menjadi kronologi menurut kami. Hari ini kami sudah mendapatkan keputusannya dan Hamisi diberikan larangan bertanding sebanyak tiga pertandingan," sambungnya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kerugian Besar
Hukuman larangan bermain tiga pertandingan untuk pemain bernomor punggung 33 di PSS itu merujuk pada Pasal 78 Huruf (b) jo Pasal 49 Ayat 1 Huruf (b) jo Pasal 59 Ayat 1 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 serta denda Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
"Tentu kehilangan Hamisi sangat merugikan tim karena kami hanya punya dia sebagai gelandang bertahan. Pelatih pasti akan kembali menyesuaikan taktik karena keputusan ini kami dapat di hari sebelum pertandingan," katanya.
"Kami juga berharap dari Komdis PSSI ke depannya memiliki sisi imparsial. Karena kami tahu dari sisi pemberitaan bisa menggiring ke satu pihak dan belum tentu kebenarannya," tambah Gusti Randa.
Advertisement
Tak Akan Banding
Meskipun demikian, Gusti Randa mengatakan, pihaknya menerima keputusan dari Komdis PSSI. PSS Sleman tak akan mengajukan banding. Artinya, Wahyudi Hamisi langsung menjalani masa skorsing mulai laga pekan ke-28 kontra PSM Makassar Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (8/3/2024).
"Meskipun berat untuk tim, tapi kami dari PSS Sleman sangat menerima keputusan yang diberikan oleh Komdis," ucap Gusti Randa.
"Maka dari itu kami tidak akan mengajukan banding dan menghormati keputusan dari Komdis. Semoga ini menjadi yang terakhir dan Hamisi bisa belajar dari kejadian kemarin," paparnya.
Tumpuan Klub
Sebelumnya, lewat media sosial resmi klub, Wahyudi Hamisi telah menyampaikan permintaan maaf. Mantan pemain Borneo FC itu mengaku, tidak ada unsur kesengajaan untuk mencederai atau bahkan melukai Bruno Moreira.
Selain melawan PSM Makassar, Hamisi juga harus melewatkan dua laga lainnya kontra Borneo FC dan Madura United di BRI Liga 1.
Pemain kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara itu selama ini menjadi andalan pelatih Risto Vidakovic. Posisinya nyaris tak tergantikan di lini tengah PSS Sleman. Hamisi sudah tampil sebanyak 24 laga dengan mencatat dua gol plus satu assist buat timnya.
Absennya Wahyudi Hamisi tentu jadi kerugian besar buat Tim Elang Jawa. Apalagi gelandang bertahan asing asal Lebanon, Jihad Ayoub masih menjalani pemulihan cedera.
Advertisement