Bola.com, Jakarta - Manajemen Malut United meminta para pemain tetap fokus menatap pertandingan leg kedua melawan Persiraja Banda Aceh pada babak perebutan peringkat ketiga Pegadaian Liga 2 2023/2024.
Malut United tidak ingin terpengaruh dengan berbagai kontroversi yang sempat muncul pada laga leg pertama yang berlangsung di markas Persiraja Banda Aceh di Stadion Langsa, Aceh, Selasa (5/3/2024).
Baca Juga
Advertisement
Pada pertandingan itu, kubu tuan rumah merasa gerah dengan kepemimpinan wasit Cahya Sugandi. Penyebabnya, dia tak memberikan penalti ketika Al Muzzani dijatuhkan bek Malut United, Jeong Ho-min, di kotak penalti.
Akibatnya, Cahya Sugandi diserbu para pemain skuad Laskar Rencong yang ingin melancarkan protes. Para pemain dan ofisial tuan rumah juga disebut menumpahkan kekecewaannya terhadap ofisial Malut United di pinggir lapangan.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Enggan Perpanjang Masalah
Chief Operating Officer (COO) Malut United, Willem D Nanlohy, menegaskan bahwa pihaknya tak mau memperpanjang masalah yang sempat terjadi pada laga leg pertama perebutan peringkat ketiga.
“Sudahlah, kami tidak ingin mempermasalahkan kejadian dan teror yang Malut United terima pada pertandingan leg pertama,” kata Willem D Nanloy melalui keterangan resminya, Jumat (8/3/2024).
Advertisement
Perlakuan Saat Tandang
Willem mengatakan, pihaknya juga tak pernah mempersoalkan soal kualitas Stadion Langsa yang dinilai tak representatif untuk menggelar pertandingan Pegadaian Liga 2 2023/2024.
Sebelumnya, sempat muncul banyak video di media sosial yang memperlihatkan ruang ganti pemain Stadion Langsa yang berukuran kecil. Bahkan, tidak ada pendingin ruangan yang disediakan panitia pelaksana (Panpel).
“Berapa banyak pelanggaran yang pemain Malut United terima di laga pertama oleh pemain-pemain Persiraja? Adakah pemain Malut mengejar-ngejar dan protes kepada wasit? Kan tidak,” katanya.
Selalu Hormati Wasit
Willem menjelaskan, Laskar Kie Raha juga tak pernah sekali pun mendapatkan penalti ketika telah menghadapi 21 pertandingan Pegadaian Liga 2 2023/2024 meski pemainnya beberapa kali dilanggar di kotak terlarang.
Namun, mereka tetap berusaha menghormati keputusan wasit dalam setiap laga. Saat ini, Malut United lebih memilih fokus untuk mempersiapkan diri dengan baik agar bisa tampil optimal pada leg kedua.
“Kami selalu berusaha menghormati dan menerima keputusan wasit yang kami percaya menjadi pengadil bagi semua tim. Untuk pengaduan kinerja wasit, kan sudah ada prosedurnya. Tidak perlu kami menciptakan dan membangun narasi negatif,” ujarnya.
Advertisement