Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, belum berencana untuk menambah pemain naturalisasi buat Timnas Indonesia. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya?
Erick Thohir ingin menuntaskan naturalisasi dua pemain keturunan lebih dulu. Keduanya adalah Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen spat datang ke Indonesia pada 11 Maret 2024. Namun, keduanya gagal menjalani pengambilan sumpah kewarganegaraan RI karena berkasnya belum ditandatangan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Akibatnya, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen memilih pulang ke Belanda. Sesudah itu, dokumen naturalisasinya baru diteken Puan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menunggu Keppres
Saat ini, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen menunggu Keputusan Presiden (Keppres) terbit. Setelahnya, keduanya baru bisa dilantik sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Erick Thohir menjadwalkan keduanya akan diambil sumpah kewarganegaraan RI pada pekan depan supaya dapat membela Timnas Indonesia kontra Timnas Vietnam dalam pertemuan kedua Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 26 Maret 2024.
Erick Thohir baru saja melakukan pertemuan dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang telah kembali dari Eropa setelah memantau para pemain abroad dan keturunan.
Â
Advertisement
Belum Ada Rencana Nambah
"Belum ada rencana menambah pemain naturalisasi. Saya belum bicara mengenai penambahan pemain naturalisasi," ujar Erick Thohir.
"Sebab, kami masih fokus menaturalisasi yang saat ini saja. Karena ini percepatannya luar biasa. Terima kasih kepada Pak Presiden, Ibu Puan, dan DPR yang bisa melakukan percepatan."
"Jadi, saya belum melihat itu. komposinya masih kami coba. Dengan Ragnar Oratmangoen di depan, Thom Haye di tengah, jumlahnya lagi kami hitung-hitung lagi, sudah belum komposisinya," tuturnya.
Pantau Jens Raven dan Calvin Verdonk
Sebelumnya, Shin Tae-yong, turut memantau Jens Raven dan Calvin Verdonk dalam safari pemain abroad di Eropa. Siapa keduanya?
Jens Raven lahir di Belanda pada 12 Oktober 2005. Usianya masih 18 tahun. Dia disebut-sebut memiliki tinggi 188 cm.
Garis keturunan Jens Raven berasal dari neneknya yang lahir di Yogyakarta. Dia bermain untuk Dordrecht U-21 sejak musim ini. Transfermarkt mencatat dari 14 penampilan, ia telah mencetak enam gol di Liga Belanda U-21.
Â
Advertisement
Keturunan Aceh
Jens Raven bisa bermain pada dua posisi, gelandang serang dan striker. Untuk saat ini, ia terus digembleng sebagai pemain bernomor punggung sembilan. Di umurnya yang sekarang, ia bisa diproyeksikan ke timnas U-20.
Calvin Verdonk adalah bek NEC Nijmegen. Konon, ayahnya berdarah Aceh. Dia lahir di Dordrecht, Belanda, pada 26 April 1997. Verdonk berposisi sebagai fullback kiri.
Calvin Verdonk adalah produk akademi Feyenoord, namun lebih sering dipinjamkan ke PEC Zwolle, NEC Nijmegen, dan FC Twente sebelum pindah ke Famalicao pada 2020 dan bergabung dengan NEC Nijmegen pada 2022.
Pilar NEC Nijmegen
Bersama NEC Nijmegen di Eredivisie musim ini, Calvin Verdonk selalu bermain dalam 25 pertandingan, dengan 24 di antaranya sebagai starter.
Transfermarkt mendata selain sebagai bek sayap kiri, Calvin Verdonk juga bisa berperan menjadi bek tengah kiri. Ia mempunyai riwayat yang lengkap bersama Timnas Belanda level usia.
Calvin Verdonk pernah bermain untuk Belanda U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, dan U-21. Penampilan terakhirnya terjadi pada 2017 sehingga ia tidak akan terbentur aturan jika dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Advertisement