Bola.com, Balikpapan - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, tak kuasa menutupi kekecewaannya setelah tumbang dari Persis Solo dalam laga bertajuk Derbi Jawa Tengah pada pekan ke-29 BRI Liga 1 2023/2024.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (17/3/2024) malan itu, PSIS Semarang harus mengakui keunggulan Persis Solo setelah digebuk dua gol tanpa balas lewat gol Moussa Sidibe pada menit kelima dan 22'.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Bagi Gilbert Agius, kekalahan ini memang terasa menyakitkan sekaligus mengecewakan bagi skuad Mahesa Jenar. Sebab, hasil negatif ini diraih ketika berjumpa rivalnya dalam laga Derbi yang penuh gengsi dan pertaruhan harga diri.
“Rasanya sangat sulit ketika kami menelan kekalahan, terutama di laga Derbi. Jadi, kami merasa sangat kecewa dan sedih atas hasil pertandingan ini," ujar Gilbert dalam sesi konferensi pers seusai laga, Minggu (17/3/2024).
"Saya ingin meminta maaf kepada suporter maupun manajemen,” lanjut pelatih PSIS Semarang itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kerepotan Sejak Awal
Juru taktik asal Malta itu mengakui perjuangan PSIS Semarang sudah sangat menantang karena harus kebobolan dua gol cepat. Sulit untuk mengejar margin dua gol yang seluruhnya lahir pada paruh babak pertama.
Tak hanya itu, Taisei Marukawa dan kolega juga terlihat kesulitan memaksimalkan peluang di lini depan. Gilbert pun menyinggung soal absennya sosok pemain yang berposisi sebagai striker murni.
“Kami memulai pertandingan dengan sangat bagus. Kami kebobolan dua gol hanya dalam 20 menit awal. Jadi, kami harus menghadapi laga ini dari posisi dan keadaan yang sangat sulit,” kata Gilbert Agius.
“Memasuki babak kedua, penampilan mulai membaik. Kami bisa menciptakan beberapa peluang. Namun, mungkin karena tidak memiliki striker murni, jadi sulit untuk mencetak gol,” lanjutnya.
Advertisement
Harus Segera Bangkit
Pelatih berusia 50 tahun itu siap mengemban tanggung jawab atas hasil yang dialami PSIS Semarang ini. Namun, dia ingin anak asuhnya bisa segera bangkit.
Sebab, masih ada banyak tantangan yang tersaji di depan mata untuk kembali ke peringkat empat besar.
“Kami menang bersama, dan kalah juga bersama-sama. Ketika kami menang, para pemain tampil sangat baik. Namun, ketika kalah, saya siap untuk bertanggung jawab,” kata eks pelatih Timnas Malta itu.
“Mungkin saya membuat kesalahan. Saya harus bekerja lebih keras untuk menghadapi laga berikutnya. Kami harus terus berjuang bersama-sama untuk menghadapi laga-laga berikutnya,” lanjutnya.
Gagal Balas Dendam
Kekalahan ini memang akhirnya membuat PSIS Semarang gagal membalaskan dendamnya atas Persis Solo. Pasalnya, dalam laga Derbi Jawa Tengah yang tersaji pada putaran pertama, mereka juga harus menelan kekalahan.
Ketika berduel di Stadion Manahan, Solo, Mahesa Jenar mengalami kekalahan dengan skor yang identik, yakni 0-2. Dua kekalahan ini mengukuhkan status ‘Jateng Is Red’ pada BRI Liga 1 2023/2024.
Advertisement