Bola.com, Jakarta - Pertemuan Arema FC melawan Persita Tangerang sudah satu pekan berlalu. Namun bagi kubu Arema, hasil 3-4 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang masih disesali oleh Widodo Cahyono Putro.
Kekalahan tersebut membuat Arema FC kehilangan momentum menjauh dari papan bawah. Widodo C Putro mengaku tak bisa tidur setelah timnya kalah.
Advertisement
Itu jadi kekalahan pertama baginya sebagai pelatih Arema FC. Tapi, ada hal lain yang membuatnya lebih menyesal. Dia dikalahkan oleh mantan tim yang dibawanya promosi dari ke Liga 1 musim 2020.
"Saya yang membawa Persita naik (ke Liga 1). Jadi, saya tidak mau kalah di pertandingan itu. Namun, ada kesalahan yang dilakukan di lapangan. Saya tidak bisa tidur dengan kekalahan itu," kata pelatih 53 tahun ini.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Cambuk
Meski demikian, kekalahan itu kini jadi cambuk baginya. Dia berupaya memperbaiki celah yang ada di permainan timnya.
"Kami selalu lakukan evaluasi setiap pertandingan. Saat ini, jangan sampai pemain melakukan kesalahan sekecil apapun di lapangan. Karena itu bisa mengubah situasi di lapangan," katanya.
Saat kalah 3-4 di markas Persita, ada berapa kesalahan yang berujung gol. Seperti pemain yang gagal membuang bola. Lalu pressing yang masih longgar kepada pemain lawan sehingga ada 4 gol yang tercipta ke gawang Arema FC. Itu jadi jumlah kebobolan terbanyak Arema sejak ditangani Widodo.
"Di sisi pertandingan memang masih harus diperbaiki. Sejak awal kami juga prioritaskan membuat pertahanan lebih solid," tegasnya.
Advertisement
Ingin Bangkit saat Derby Jatim
Setelah kekalahan di markas Persita, kini Arema mencoba bangkit menatap lima laga tersisa. Yang terdekat, mereka harus menghadapi Derby Jatim yang sarat gengsi. Yakni melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali 27 Maret nanti.
"Kami sudah melakukan perbaikan dalam latihan. Tugas saya membuat Arema bisa memenangi pertandingan ini," tegas mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini. Seperti diketahui, pertemuan Arema melawan Persebaya selalu diselimuti gengsi. Suporter kedua tim seakan mengharamkan tim kesayangannya kalah di laga ini.
Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024
Advertisement