Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia mempunyai 10 pemain keturunan untuk melawan Timnas Vietnam, yang belakangan berkurang menjadi sembilan nama karena Jordi Amat dicoret akibat cedera.
Selain Jordi Amat, pemain diaspora Timnas Indonesia lainnya ialah Sandy Walsh, Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Marc Klok, Ivar Jenner, Thom Haye, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Sementara, Vietnam hanya memiliki satu pemain naturalisasi untuk menghadapi Timnas Indonesia. Dia adalah Filip Nguyen, kiper kelahiran Praha, Republik Ceska.
Timnas Indonesia dan Vietnam akan dua kali berhadapan dalam Grup F lanjutan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 21 dan 26 Maret 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pandangan Philippe Troussier
Timnas Indonesia bakal lebih dulu bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, sebelum bertandang ke Stadion Nasional My Dinh, Vietnam.
Pelatih Vietnam, Philippe Troussier, buka suara terkait minimnya pemain naturalisasi di timnya. Arsitek asal Prancis itu mengungkapkan analisisinya secara panjang dan lebar.
"Saya pikir ini berkaitan dengan cara perkembangan sepak bola di masing-masing negara," ujar Troussier dalam konferensi pers sebelum melawan Timnas Indonesia di SUGBK, Rabu (20/3/2024) siang WIB.
Advertisement
Sulit Menjawab
"Saya sulit untuk memberikan jawaban pasti atas pertanyaan menarik ini. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa cara untuk mengembangkan sepak bola selain dengan mengimpor pemain asing," jelas Troussier.
"Pertama, kita dapat mendorong pengembangan sepak bola dari sumber daya dalam negeri. Tidak hanya Vietnam, tetapi juga Indonesia sedang melakukan hal ini."
"Negara-negara sepak bola mendapatkan lebih banyak dukungan dari FIFA dan lebih memperhatikan pengembangan sepak bola lokal, mulai dari meningkatkan kualitas pemain hingga fasilitas lapangan dan wasit," tutur Troussier.
Pemain Bermain di Luar Negeri
"Kedua, kita perlu memikirkan bagaimana cara memungkinkan pemain bermain di luar negeri," tutur Troussier, nakhoda yang pernah menangani Timnas Jepang hingga Marseille ini.
Troussier menyinggung tiga pemain Vietnam yang pernah berkarier di luar negeri. Ketiganya adalah Doan Van Hau, Nguyen Quang Hai, dan Nguyen Van Toan. Namun, karena minim jam terbang, ketiganya malah pulang kampung ke Negeri Paman Ho.
3 Pemain Vietnam yang Abroad tapi Pulang Kampung
"Sepak bola Vietnam memiliki Doan Van Hau, Nguyen Quang Hai, dan Nguyen Van Toan yang sempat bermain di luar negeri tetapi mereka belum membuat dampak besar, jarang mendapatkan waktu bermain," tutur Troussier.
"Lihatlah Jepang dan Korea Selatan, di mana banyak pemain bermain di luar negeri. Di Jepang, Urawa Red Diamonds dapat menjadi juara Liga Champions Asia, tetapi kontribusi mereka untuk timnas adalah nol. Sebab, para pemain andalan Jepang bermain di luar negeri," ucap juru taktik berusia 68 tahun itu.
Advertisement