Sukses


5 Pemain Timnas Indonesia dari Klub Papan Atas Liga 1: Hanya Satu dari Tim Pemuncak Klasemen

Bola.com, Jakarta - Sebanyak 26 pemain disiapkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk laga melawan Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Jika melihat daftar final pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong, bisa dibilang skuad Timnas Indonesia kali ini tersebar cukup merata dari sejumlah klub Liga dan yang berkarier di luar negeri.

Tidak ada klub yang mendominasi pemain di Timnas Indonesia kali ini. Sang pelatih sepertinya juga kurang berminat dengan pemain dari klub papan atas Liga . Hanya ada satu pemain dari pimpinan klasemen Liga , Borneo FC.

Sementara Persib Bandung yang ada di posisi kedua menyumbangkan dua pemain, yaitu Edo Febriansyah dan Marc Klok. Kemudian Bali United dan Madura United yang berada di dua posisi selanjutnya, tak ada pemainnya yang dilirik Shin Tae-yong.

Baru tim peringkat kelima, PSIS Semarang, yang menyumbangkan dua pemain, yaitu Adi Satryo dan Wahyu Prasetyo. Kedua pemain itu justru lebih banyak menjadi cadangan di Timnas Indonesia.

Minimnya pemain dari tim papan atas Liga 1 juga dipengaruhi banyaknya pemain naturalisasi yang dipanggil. Ada 9 pemain yang kali ini disiapkan menghadapi Vietnam, jumlah yang tergolong banyak.

Berikut lima pemain Timnas Indonesia yang datang dari tim-tim papan atas Liga 1 2023/2024.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Nadeo Argawinata (Borneo FC)

Sebagai pimpinan klasemen Liga , Borneo FC hanya menyumbangkan satu pemain, yaitu Nadeo Argawinata yang berposisi sebagai penjaga gawang. Nama yang satu ini sudah menjadi langganan Timnas Indonesia.

Namun, di luar itu sebenarnya Borneo FC punya sederet pemain yang tampil apik pada musim ini. Seperti Stefano Lilipaly, Fajar Fathur Rohman, M. Sihran, dan beberapa nama lainnya. Entah mengapa pemain-pemain itu tidak masuk dalam daftar panggil.

Selain gerbong naturalisasi, ada kemungkinan karakter bermain mereka kurang sesuai dengan kebutuhan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Kembali ke Nadeo Argawinata, kiper yang satu ini layak menjadi salah satu kiper utama Timnas Indonesia. Performanya di Liga  juga sedang oke. Catatan clean sheet yang ditorehkannya musim ini tertinggi di antara kiper lain di Liga 1.

Nadeo sudah membuat 13 kali clean sheet dan baru kemasukan 20 gol. Jam terbangnya di level internasional juga tinggi. Dia memiliki 24 caps bersama Timnas Indonesia.

Nadeo kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama, karena Ernando Ari yang sempat menjadi kiper utama Timnas Indonesia saat ini masih dalam pemulihan cedera.

3 dari 6 halaman

Marc Klok (Persib Bandung)

Penyeimbang di lini tengah Persib Bandung ini masih menjadi langganan Timnas Indonesia. Hanya saja dia tidak selalu menjadi pilihan utama.

Meski di Persib peran Marc Klok sangat dominan, di Timnas Indonesia posisinya mulai tergeser gelandang naturalisasi yang lebih muda, Ivar Jenner.

Ketika di Piala Asia 2023, Marc Klok hanya tampil sekaloi di laga pertama melawan Irak. Setelah itu, dia duduk manis di bangku cadangan. Ivar tampil lebih apik dan membuat lini tengah lebih stabil.

Sebelumnya, Marc Klok dikenal sebagai gelandang petarung dengan mobilitas tinggi. Namun, usianya kini menginjak kepala tiga, sehingga staminanya tidak seperti beberapa tahun lalu.

Namun, karakternya sebagai petarung masih berguna ketika melawan Vietnam. Dia bisa mengimbangi permainan keras Vietnam.

4 dari 6 halaman

Edo Febriansyah (Persib Bandung)

Edo menjadi opsi utama di sisi pertahanan Persib Bandung di Liga 1 musim ini. Dia sudah tampil sebanyak 26 laga. Edo juga menjadi langganan timnas Indonesia, hanya saja lebih sering menjadi cadangan.

Maklum ada Pratama Arhan yang jadi pesaing di posisi yang sama di Timnas Indonesia. Edo hanya berfungsi sebagai pelapisnya.

Namun, pemain berusia 26 tahun itu sebenarnya bisa mengubah situasi. Beberapa kali di Piala AFF 2020 dan 2022 dia bermain agresif ketika jadi pengganti Arhan.

Namun, ada satu hal yang tidak dimilikinya, yaitu lemparan jauh seperti yang biasa dilakukan Arhan, sehingga dia lebih akrab dengan bangku cadangan.

Posisi Edo di Timnas Indonesia juga sempat tergeser pemain naturalisasi, Shayne Pattynama. Namun, kali ini Shayne tidak masuk daftar panggil karena cedera, sehingga Edo punya kesempatan tampil sebagai pengganti Arhan.

5 dari 6 halaman

Adi Satryo (PSIS Semarang)

Nama yang satu ini sempat keluar dan masuk Timnas Indonesia, karena Adi Satryo beberapa kali diganggu cedera. Selain itu, Timnas Indonesia punya sederet kiper dengan jam terbang lebih baik, seperit Nadeo Argawinata dan Ernando Ari.

Kali ini Adi dipanggil karena Ernando mengalami cedera. Namun, kans untuk bermain masih kecil. Jam terbangnya bersama Timnas Indonesia masih minim. Dia baru memiliki 1 caps. Itupun dalam laga uji coba melawan Oman pada 2021. Jadi agak sulit menggeser Nadeo jika dalam kondisi fit.

Adi menjalani karier yang masih pasang dan surut. Baru kali ini dia membela tim yang tengah bersaing di papan atas klasemen Liga 1, PSIS Semarang. Sebelumnya, dia mencari kesempatan bermain di PSS Sleman dan Persik Kediri.

Musim ini Adi bermain 23 kali untuk PSIS Semarang. Statistiknya cukup apik. Dia baru kemasukan 27 gol dan membuat lima clean sheet. Sebenarnya Adi tergolong kiper muda dengan potensi besar. Saat ini usianya baru 22 tahun.

6 dari 6 halaman

Wahyu Prasetyo (PSIS Semarang)

Bek yang satu ini mulai dilirik pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Performanya bersama PSIS Semarang cukup apik. Tangguh, pekerja keras, dan berani berduel di lini pertahanan. Hanya saja di Timnas Indonesia dia masih menjadi pelapis.

Maklum dia kalah saing dengan Rizky Ridho, Sandy Walsh, dan beberapa nama lain. Saat ini, Wahyu baru punya satu caps bersama Timnas Indonesia, yaitu ketika laga uji coba melawan Turkmenistan pada 2023.

Jadi pengalaman internasional masih minim. Meski demikian, Shin Tae-yong tampaknya tertarik dengan cara bermainnya yang lugas. Apalagi posturnya juga kukuh. Itu berguna ketika duel dengan penyerang yang punya kecepatan dan postur jangkung.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer