Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengungkapkan masalah terbesar yang muncul dari para pemainnya selama menghadapi kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 di tengah berlangsungnya bulan ramadan.
Menurut Gilbert Agius, ada kasus peningkatan berat badan yang dialami pemain selama ramadan. Dia sebetulnya merasa cukup heran dengan kondisi ini. Pasalnya, pemain yang menjalani ibadah puasa tidak mengonsumsi makanan dan minuman.
Baca Juga
Nestapa PSIS yang Tak Kunjung Usai di BRI Liga 1: Performa Masih Lemas, Hubungan Suporter-Yoyok Sukawi Kian Memanas
Bos PSIS Tanggapi Rumor Transfer Alfeandra Dewangga ke Persija: Singgung Kontrak Jangka Panjang
Sanksi FIFA untuk PSIS Telah Resmi Dicabut: Manajemen Selesaikan Kewajiban, Kini Bisa Daftarkan Pemain Baru
Advertisement
“Dari pengamatan saya, selama ramadan, mereka justru mengalami peningkatan berat badan. Ini karena mereka makan banyak dalam waktu singkat,” kata Gilbert Agius dikutip dari kanal YouTube PSIS TV.
“Bagaimana bisa mereka berpuasa dalam waktu yang lama, tetapi berat badannya malah mengalami peningkatan. Menurut saya, kondisi semacam ini tentu tidak seimbang,” ia menambahkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nutrisi dan Perubahan Rutinitas
Pelatih asal Malta itu menjelaskan, kebiasaan para pemain dalam menjalani rutinitas sehari-hari juga mengalami perubahan yang cukup drastis selama ramadan. Pada siang hari, mereka lebih banyak tidur.
Pasalnya, sesi latihan yang biasanya bergulir pagi hari digeser jadi sore hari mendekati waktu berbuka puasa. Masalah lain yang juga ditemui Gilbert ialah asupan nutrisi para pemain selama menjalani puasa.
“Tantangan lainnya adalah nutrisi, karena para pemain tidak makan selama berpuasa. Mungkin pada siang hari mereka juga lebih banyak tidur. Jadi, rutinitas mereka mengalami perubahan,” ujarnya.
Advertisement
Harus Beradaptasi
Menurut juru taktik berusia 50 tahun itu, asupan makanan para pesepak bola Indonesia juga menimbulkan tantangan tersendiri. Salah satunya ialah kebiasaan pemain mengonsumsi gorengan yang tak bagus bagi tubuh atlet.
Namun, dia memang tak bisa berbuat banyak untuk mengubah kebiasaan pola konsumsi makanan semacam ini. Sebab, eks pelatih Timnas Malta itu memilih untuk beradaptasi dengan kebiasaan ini.
“Jadi, saya harus beradaptasi untuk bulan ramadan. Saya tidak mengubah apa pun. Saya tidak mengubah makanannya. Karena saya tahu akan sulit untuk mengubah makanan. Mereka senang makan nasi setiap hari, juga gorengan. Ini tidak sehat dalam sepak bola,” ujarnya.
“Ketika saya datang ke sini, saya mengatakan pada diri saya sendiri. Saya harus beradaptasi. Jadi saya yang harus berubah, bukan mengubah seluruh tim. Kuncinya adalah berkompromi,” tambahnya.
Menanti Kebangkitan
Gilbert Agius menghadapi ujian yang cukup sulit untuk mengembalikan prestasi PSIS Semarang musim ini. Sebab, mereka harus puas terlempar dari peringkat empat besar klasemen BRI Liga 1 2023/2024.
Situasi ini tak terlepas dari dua kekalahan beruntun yang dialami Mahesa Jenar saat berjumpa Bali United dan Persis Solo dengan skor identik, 0-2. Alhasil, mereka harus turun ke peringkat kelima klasemen.
Advertisement