Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 gagal menundukkan China U-20 dalam laga persahabatan. Duel itu berakhir sama kuat 1-1 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (22/3/2024) malam.
China U-20 mampu unggul dulu lewat gol lewat Peng Xiao di menit ke-14. Timnas Indonesia U-20 baru membalas di injury time melalui eksekusi tendangan bebas Figo Dennis.
Baca Juga
Advertisement
Secara permainan, Timnas Indonesia U-20 masih tertinggal selama babak pertama. Mereka lebih banyak memainkan bola di area sendiri karena mendapat tekanan ketat dan gangguan dari pemain China.
Ditambah, China beberapa kali mampu melepas tembakan berbahaya, salah satunya berbuah gol. Tapi, performa kiper Ikram Al Giffari tentu patut diacungi jempol karena mampu tampil menawan di bawah mistar.
Donny Tri Pamungkas dkk. tampaknya belajar banyak dari permainan tim lawan sehingga lebih berani keluar di babak kedua. Beberapa kali mereka melakukan serangan dan tembakan mengejutkan.
Kehadiran gelandang Toni Firmansyah juga membawa pengaruh penting terhadap permainan Timnas Indonesia. Toni pula yang membuat China U-20 melakukan pelanggaran di kotak penalti yang akhirnya jadi gol penyaman kedudukan.
Secara keseluruhan, ada banyak catatan yang perlu diperhatikan dalam pertandingan ini. Timnas Indonesia U-20 masih perlu pembenahan, terutama dalam penyelesaian bola akhir dalam melepas tembakan.
Bola.com telah merangkum tiga biang kegagalan Timnas Indonesia U-20 mengalahkan China U-20 dalam pertandingan ini. Simak ulasan berikut:
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Pressing Ketat Lawan
China U-20 mampu memberikan tekanan ketat kepada pemain Timnas Indonesia U-20. Tim lawan tidak membiarkan skuad arahan Indra Sjafri itu berlama-lama memegang bola. Alhasil, gangguan mereka sulit membuat Timnas Indonesia U-20 berkembang.
Bola sempat berkutat di pertahanan Timnas Indonesia U-20 saja. Saat mencoba melepas umpan lambung ke depan, China U-20 dengan mudah merebut. Ini semakin mempersulit Garuda Muda dalam mencoba serangan.
Advertisement
2. Serangan Efektif China U-20
China memang tidak langsung ngotot mencoba melakukan serang di menit-menit awal pertandingan. Mereka terlihat membiarkan tuan rumah memainkan bola dulu, baru berupaya merebut dan menyerang.
Inilah yang melahirkan gol pertama China U-20. Itu berawal dari sepak pojok dan bola diberikan kepada Chen Zeshi yang tidak terkawal di sisi kiri pertahanan Indonesia.
Chen Zheshi memberikan umpan lambung ke kotak penalti. Peng Xiao yang sigap menyambutnya dengan sundulan dan membuat tim tamu unggul.
Dalam situasi seperti itu, Timnas Indonesia U-20 masih lemah mengantisipasi serangan lawan. Performa Iqbal Gwijangge dan Sulthan Zaky di jantung pertahanan cukup apik. Hanya saja, kurang sigap melihat lawan mendapat peluang.
3. Penyelesaian Akhir
Timnas Indonesia mulai tampil agresif di babak kedua. Beberapa kali Arkhan Kaka mencoba melepas tembakan, namun belum berbuah gol. Ada yang melenceng, ada pula yang berhasil diblok kiper lawan.
Gol baru tercipta setelah Toni Firmansyah dilanggar. Itu pun merupakan eksekusi penalti yang dilakukan Figo Dennis. Artinya, tak ada bola open play yang berhasil menjadi gol dalam pertandingan.
Masuknya Toni Firmansyah memang menghidupkan permainan. Dia sampai dijatuhkan secara keras oleh pemain lawan. Tapi, upaya serangan Timnas Indonesia U-20 masih memerlukan perbaikan agar menghasilkan gol.
Advertisement