Bola.com, Surabaya - Penyerang Arema FC, Greg Nwokolo, punya sejarah bersama Persebaya Surabaya. Ya, dia tercatat sebagai satu dari beberapa pemain yang pernah membela dua klub yang terlibat rivalitas itu.
Catatan itu terlihat saat kompetisi kasta teratas Indonesia masih bernama Indonesia Super League (ISL). Greg Nwokolo sempat menjadi kapten Arema di ISL 2013 dengan Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepalanya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam ajang itu, Greg mampu tampil dalam 24 laga dan menyumbang 15 gol. Hasilnya, Arema menduduki posisi kedua klasemen akhir di bawah Persipura Jayapura yang keluar sebagai kampiun ISL 2013.
Semusim setelahnya, Greg memutuskan hijrah ke Persebaya Surabaya yang baru saja promosi ke ISL 2014. Pelatih yang menangani tim itu juga ditangani Rahmad Darmawan. Greg lagi-lagi didapuk sebagai kapten tim.
Bersama Persebaya, pemain naturalisasi berdarah Nigeria itu juga mampu membukukan 24 penampilan, tapi kali ini dia membukukan 14 gol. Greg Nwokolo sebenarnya berkesempatan mempersembahkan gelar juara di ISL 2014.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Greg Nwokolo di Persebaya
Persebaya saat itu mampu menduduki posisi puncak klasemen akhir Wilayah Timur dengan 43 poin dari 20 laga. Saat itu, muncul pemain bintang, yakni striker asing Emmanuel Kenmogne yang akhirnya jadi top scorer ISL 2014 dengan 25 gol.
Mereka lantas melaju ke babak delapan besar yang dibagi menjadi dua grup lagi. Persebaya masuk Grup B yang harus bersaing dengan Persib Bandung, Pelita Bandung Raya (PBR), dan Mitra Kukar.
Hasil Grup B sangat mengejutkan karena Persebaya nyatanya tidak bisa berbuat banyak. Mereka harus puas ada di posisi terbawah Grup B dan tidak bisa melaju ke babak berikutnya. Persebaya gagal juara ISL 2014.
Pada akhirnya, Persib dan PBR melaju ke semifinal dari Grup B. Sedangkan Grup A diwakili oleh Arema dan Persipura. Final ISL 2014 mempertemukan Persib dan Persipura yang akhirnya dimenangkan Maung Bandung.
Cerita di atas terkesan cukup indah bagi Greg Nwokolo. Dia selama dua musim beruntun membela Arema dan Persebaya yang merupakan klub rival. Di dua klub itu pula, Greg menjadi kapten dan sama-sama ditangani Rahmad Darmawan.
Sayangnya, Persebaya yang pernah dibela Greg Nwokolo itu bukanlah Persebaya yang sekarang eksis di Liga 1. Ya, Persebaya saat itu masih terlibat dalam dualisme klub.
Advertisement
Dualisme Klub
Saat itu, ada Persebaya 1927 di bawah PT Persebaya Indonesia, dan Persebaya DU di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB). Persebaya 1927 adalah klub yang asli dan memiliki sejarah panjang di Surabaya.
Lalu, muncul nama Persebaya DU dan mendatangkan pemain Persikubar Kutai Barat untuk menggantikan kiprah Persebaya. Persebaya DU sendiri sempat menjuarai Divisi Utama 2013 sampai masuk persaingan ISL 2014.
Pada momen yang sama, Persebaya 1927 telah hilang. Sebagai pengganti Persebaya DU yang naik kasta ke ISL 2014 muncul dengan menggunakan nama Persebaya Surabaya.
Pada 2015, Kemenkumham memberikan hak logo dan nama Persebaya kepada PT Persebaya Indonesia. Hal inilah yang kemudian membuat Persebaya tandingan (PT MMIB) harus berubah nama.
Persebaya yang dibela oleh Greg itu akhirnya harus berganti nama. Mulai Persebaya United, Bonek FC, Surabaya United, hingga Bhayangkara Surabaya United. Klub itu sempat bernama Bhayangkara FC, dan kini malah menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia.
Sementara di sisi lain, Persebaya 1927 akhirnya diakui kembali sebagai anggota PSSI per 2017 lalu. Mereka kemudian berkompetisi di Liga 2 2017 dan menjadi juara. Persebaya Surabaya lantas menjadi kontestan Liga 2 2018 hingga sekarang.
Tetap Cerita Menarik untuk Greg
Jika menilik histori itu, Greg Nwokolo sebenarnya tak pernah membela Persebaya yang kini berkiprah di Liga 1. Makanya, duel ini tak pantas disebutkan bahwa Greg bersama Arema nanti akan menjamu Persebaya.
Namun, cerita Greg Nwokolo menjadi kapten di dua tim yang terlibat rivalitas selama dua musim beruntun itu tetap jadi kisah yang menarik. Apalagi, dia dua musim pula hampir membawa tim yang dibelanya meraih titel juara.
Kini, Pertandingan bertajuk Derbi Jatim itu dijadwalkan akan berlangsung dalam pekan ke-30 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (27/3/2024) malam.
Advertisement