3 Senjata Rahasia Timnas Indonesia jika Buntu di Kandang Vietnam: Tenaga Segar di Lini Serang

Belakangan ini, Ramadhan Sananta masih kesulitan mendapatkan kesempatan bermain dari Shin Tae-yong. Pada pertemuan pertama melawan Vietnam, striker Persis Solo itu baru diturunkan pada menit ke-87.

Striker berusia 21 tahun ini menjadi salah satu alternatif terbaik pada pertemuan kedua nanti. Sananta bisa menjadi senjata rahasia apabila barisan lini serang menghadapi kebuntuan di pertahanan lawan.

Sebetulnya, catatan penampilan Sananta bersama Timnas Indonesia tak buruk-buruk amat. Sebab, dia sudah menyumbangkan empat gol dari total sembilan penampilannya bersama tim Merah Putih.

Amunisi berikutnya yang juga bisa dimaksimalkan oleh Shin Tae-yong ialah Dimas Drajad. Sebab, pemain asal Gresik, Jawa Timur, ini berstatus sebagai penyerang paling berpengalaman di skuad Timnas Indonesia.

Sejauh ini, Dimas Drajad sudah menghasilkan enam gol dan satu assist dari 12 pertandingan. Jumlahnya memang terhitung macet mengingat Dimas Drajad sering absen akibat mengalami cedera.

Laga melawan Timnas Vietnam menjadi momentum bagi pemain berusia 26 tahun itu untuk kembali menambah pundi-pundi golnya. Sebab, terakhir kali dia mencetak gol ialah ketika mengukir hattrick ke gawang Brunei Darussalam pada Oktober 2023.

Dua amunisi naturalisasi terbaru Timnas Indonesia akhirnya telah merampungkan proses perpindahan federasi. Itu berarti bahwa skuad Garuda bakal memiliki satu senjata berbahaya di lini serang.

Ya, Ragnar Oratmangoen sudah dipastikan bisa mengukir debutnya pada laga melawan Timnas Vietnam. Dia sempat harus menunggu kepastian sekaligus absen pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Ragnar tentu akan menjadi alternatif baru yang dimiliki Shin Tae-yong di lini serang. Apalagi, pemain berusia 26 tahun ini bisa ditempatkan di posisi mana saja karena kemampuan multi-posisinya.