Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menang telak 3-0 di markas Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/3/2024) malam WIB. Performa tim asuhan Shin Tae-yong di Stadion Nasional My Dinh, tergolong efektif.
Meski Vietnam lebih menguasai permainan, tetapi Timnas Indonesia bisa mematahkan setiap serangan tuan rumah. Tiga gol yang dicetak pemain Garuda menjadi bukti efektifnya serangan tim Merah-Putih.
Baca Juga
Advertisement
Tidak dimungkiri jika sederet pemain naturalisasi memiliki kontribusi besar atas kemenangan ini. Termasuk dua debutan, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen. Keduanya mencetak assist dan gol. Selain itu, peran Jay Idzes, Justin Hubner, hingga Nathan Noel juga tak kalah penting.
Sepertinya pengalaman bermain di Eropa membuat mereka punya ketenangan di lapangan. Lantas bagaimana peran pemain yang berasal dari Liga 1?
Dari laga tersebut, ada 9 pemain dari Liga 1 yang menjadi starter maupun pengganti Tidak semua bisa memperlihatkan performa terbaik. Justru ada yang menerima banyak kritikan. Selain itu, ada yang belum panas di lapangan karena masuk di pengujung laga.
Berikut rapor pemain Liga 1 yang turun saat Timnas Indonesia menghadapi Vietnam, versi Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ernando Ari: 8
Â
Turun sebagai kiper utama, Ernando Ari tampil luar biasa. Tiga save penting dan beberapa kali menghalau crossing yang dilepaskan winger Vietnam.
Bisa dibilang dia jadi pemain Liga 1 yang tampil paling luar biasa. Padahal kiper asal Persebaya tersebut baru pulih dari cedera. Andaikan bukan Ernando, bisa jadi gawang Timnas Indonesia gagal mencatatkan cleansheet.
Dalam beberapa momen, bek naturalisasi Jay Idzes tampak kagum dengan performa Ernando. Setelah melakukan penyelamatan gemilang, bek kelahiran Belanda itu mendatangi sang kiper dengan gestur memberi pujian atas aksinya.
Advertisement
Rizky Ridho: 7,5
Â
Bek asal Persija Jakarta ini tampil penuh. Dia berhasil menemani dua bek naturalisasi, Jay Idzes dan Justin Hubner.
Dari segi performa, Rizky Ridho tampil bagus. Dia membuat 2Â tekel dan 4 kali intersep. Meskipun sempat kecolongan di awal pertandingan, dia bisa membayarnya dengan membuat lini depan Vietnam kesulitan mencetak gol.
Pada babak kedua, bek berusia 20 tahun itu menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia, karena Asnawi Mangkualam sudah ditarik keluar. Meski Rizky Ridho cukup pendiam di lapangan, tetapi dia bisa jadi leader tim di laga ini.
Caranya dengan memperlihatkan permainan agresif, dan itu menular kepada pemain lain.
Hokky Caraka: 6,5
Â
Turun sebagai starter di laga ini, Hokky kembali panen kritikan. Sepertinya, striker berusia 19 tahun ini belum menemukan chemistry dengan para seniornya. Meskipun di pertandingan sebelumnya, dia juga turun sebagai starter.
Dalam laga ini, striker PSS Sleman itu kembali tak punya peluang emas. Di media sosial, banyak yang menganggapnya lebih banyak melakukan gerakan tanpa bola.
Hokky juga kurang bisa mencari ruang yang tepat untuk menerima bola di jantung pertahanan lawan.
Bisa jadi karena striker jebolan Timnas Indonesia U-19 ini masih minim jam terbang di level senior. Banyak yang bertanya kenapa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan kesempatan Hokky sebagai starter justru saat laga sengit melawan Vietnam.
Advertisement
Witan Sulaeman: 7
Â
Meliuk-liuk yang menjadi gaya khas tak banyak terlihat di laga ini, karena Witan coba bermain efektif di babak pertama. Namun, di babak kedua dia mengalami penurunan performa. Sepertinya staminanya mulai terkuras. Khusus di laga ini, performa Witan masih biasa-biasa saja.
Tidak ada assist maupun gol yang dibuatnya. Pergerakannya juga jarang yang membahayakan pertahanan Timans Vietnam. Berbeda dengan pertemuan dengan Vietnam sebelumnya di Jakarta. Waktu itu, Witan tampil lebih baik dan memberikan beberapa ancaman.
Egy Maulana Vikri: 7
Â
Turun di awal babak kedua, peran Egy juga tak banyak terlihat, karena Timnas Indonesia lebih fokus bertahan setelah unggul dua gol di babak pertama.
Pemain Dewa United ini. lebih banyak berkutat di area sendiri dan melakukan serangan balik. Mengingat Vietnam lebih gencar melakukan serangan.
Aksi individu Egy tak banyak terlihat. Tapi, dia ikut berkontribusi dalam gol ketiga Indonesia di pengujung pertandingan. Egy yang menanduk bola didepan gawang sehingga membuat Ramadhan Sananta mencetak gol penutup di laga ini.
Advertisement
Yakob Sayuri: 7
Â
Kecepatan dan akselerasi menerobos pertahanan lawan yang jadi karakter Yakob tak terlihat di laga ini. Karena dia ditugaskan untuk membantu pertahanan.
Praktis pemain asal PSM itu hanya berkutat di area sendiri untuk mematikan winger lawan.
Meski harus bermain di luar karakternya, dia bisa menjalankannya dengan cukup apik. Kecepatannya membuat winger Vietnam tak bisa melewatinya.
Hanya saja, imbasnya serangan Timnas Indonesia juga tidak segencar biasanya. Lantaran Yakob dan pemain lainnya diinstruksikan membantu pertahanan.
Ramadhan Sananta: 7,5
Â
Baru masuk pada pertengahan babak kedua, striker Persis Solo ini lebih banyak mencari bola. Suplai bola kepadanya sangat minim.
Namun, insting golnya masih ada hingga penujung pertandingan. Dia ada di posisi yang tepat ketika terjadi kemelut didepan gawang Vietnam, sehingga dia bisa mencetak gol mudah dan membuat Indonesia menang 3-0.
Jika Sananta dapat menit bermain lebih banyak, ada kemungkinan serangan tim Merah Putih bisa lebih tajam. Mengingat dia punya jam terbang lebih banyak ketimbang Hokky Caraka.
Advertisement
Edo Febriansyah: 6,5
Tak punya banyak waktu di lapangan, karena dia baru masuk di masa injury time, sehingga tidak banyak kontribusi yang diberikan.
Namun, gol terakhir Timnas Indonesia juga bermula dari shooting Edo dari luar kotak penalti. Itu jadi satu-satunya peran penting pemain asal Persib Bandung tersebut di laga ini.
Selama ini, Edo sering mendapat panggilan Timnas Indonesia. Namun, posisinya hanya sebagai pelapis bek kiri. Sebelumnya, dia kalah bersaing dengan Pratama Arhan. Saat ini, jumlah pesaingnya bertambah, karena ada Nathan Noel yang jadi pilihan utama.
Ricky Kambuaya: 6
Â
Pemain paling akhir yang diturunkan Timnas Indonesia. Pemain Dewa United ini bisa dibilang kurang memberi kontribusi. Bahkan aksi pertamanya berbuah kartu kuning.
Ricky baru turun di menit 94. Satu menit berselang, dia melanggar pemain Vietnam cukup keras.
Selain itu, ada satu momen Ricky mendapatkan peluang serangan balik. Tapi, dia terlambat mengirimkan bola, sehingga momen itu hanya melahirkan tendangan sudut.
Padahal, jika dia lebih cepat mengirimkan bola ke kotak penalti, ada kemungkinan berbuah gol. Karena pemain Vietnam sudah kalah langkah.
Advertisement