Bola.com, Gianyar - Ada pemandangan berbeda saat Bali United menggelar sesi latihan di Bali United Training Center jelang menghadapi Persija Jakarta dalam pekan ke-30 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Sabtu malam (30/3/2024).
Biasanya area tersebut steril dan hanya skuad Bali United saja yang menggelar latihan. Namun kali ini berbeda. Ada ratusan suporter yang mayoritas adalah North Side Boys 12 (NSB12) yang datang ke Bali United Training Center. Mereka membentangkan spanduk “Fight 4 Dream Win 4 Us, Keep Strong, Keep the Top 4”.
Baca Juga
Advertisement
Ini menjadi pelecut semangat sekaligus harga mati bagi Bali United untuk bisa finish di posisi empat besar.
Ada motivasi sekaligus ekspektasi yang besar dari suporter. Ini juga tampaknya menjadi keinginan Bali United yang ingin suporter hadir dan memenuhi kembali Stadion Dipta.
“Situasi bagus karena suporter datang ke latihan untuk memberikan dukungan kepada pemain. Kami jadi dekat dengan mereka,” beber Teco.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Langka
Ia tidak ingin hanya di Bali United Training Center saja semangat tersebut muncul dari suporter, tetapi juga di Stadion Dipta saat menghadapi Persija.
“Mudah-mudahan nanti saat pertandingan di Stadion Dipta, mereka juga bisa hadir beri motivasi tambahan buat pemain di pertandingan dan tekanan ke lawan,” tambahnya.
Kali terakhir Stadion Dipta penuh suporter terjadi di Liga 1 2019. Pelatih Bali United, Stefano Cugurra senang ada suntikan motivasi dari suporter Bali United sebelum menghadapi Persija.
Advertisement
Fadil Sausu dan Ricky Fajrin Juga Rindu Gemuruh di Dipta
Fadil Sausu dan Ricky Fajrin adalah dua pemain paling lama di Bali United. Bersama Yabes Roni, ketiganya adalah pemain angkatan pertama di era Indra Sjafri. Fadil dan Ricky pun tahu bagaimana rasanya Stadion Dipta sepi penonton seperti saat ini.
Rata-rata hanya 3-5 ribu penonton saja yang memadati Dipta. Padahal kapasitas stadion adalah 18 ribu orang. Di 2017-2019, rata-rata suporter yang datang lebih dari 15 ribu. Saat itu kapasitas stadion masih 25 ribu orang.
Musi mini jumlah penonton terbanyak adalah menghadapi Persib dengan 10.607 suporter. Di posisi kedua saat menghadapi Borneo FC dengan 9.620 penonton. Paling rendah adalah menghadapi Arema FC dengan 2.526 penonton.
Harapan
Fadil dan Ricky pun berharap suasana Stadion Dipta di Liga 1 2017 hingga 2019 bisa terulang kembali.
“Dari saya khususnya semeton semuanya terus dukung Bali United, sebenarnya kami, saya dan teman-teman semua merindukan seperti suasana dulu seperti tahun 2017 di mana suporter itu sangat-sangat meriah sekali," ujar Fadil.
"Sangat dirindukan lagi, pengennya sekarang suporter itu seperti dulu lagi, tetap dukung Bali United, semoga kedepan Bali United makin bagus makin jaya dan kompak terus," tambahnya. Ricky Fajrin juga berkomentar serupa.
Suporter menurutnya adalah bagian dari tim yang tidak bisa dipisahkan dan bisa memotivasi pemain di lapangan.
“Jadi bagaimanapun, kami kalian sebagai pemain ke-12. Kami ingin terus dimotivasi untuk bisa bermain bagus dalam setiap pertandingan dan meraih kemenangan,” tutupnya.
Advertisement