Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang menanggung sejumlah kerugian akibat keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 untuk kepentingan Piala Asia U-23 2024.
Kebijakan ini diambil karena munculnya banyak penolakan dari klub-klub peserta BRI Liga 1 yang menolak melepas pemainnya memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23 karena agenda di luar FIFA Matchday.
Baca Juga
Analisis Bek Asing PSIS soal Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi: Diawali Perubahan Struktur Pertahanan
5 Catatan Buruk PSIS hingga Pekan Ke-10 BRI Liga 1: Tim Paling Seret Gol, Koleksi Kartu Merah Terbanyak, hingga Babak Belur di Kandang
PSIS Semarang Ukir Rekor Start Terburuk di Era Liga 1: Catatan 10 Laga Awal Paling Jeblok dalam Enam Musim Terakhir
Advertisement
Setelah PSSI menggelar rapat darurat Komite Eksekutif (Exco) pada Sabtu (30/3/2024), PT LIB langsung merespons kebijakan itu dengan mengirimkan surat bernomor 428/LIB-COR/III/2024 kepada para kontestan BRI Liga 1.
Jika merujuk jadwal awal, PSIS Semarang dijadwalkan melakoni laga tandang melawan PSM Makassar pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Rabu (3/4/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
PSIS Alami Kerugian
Manajer Operasional PSIS, Wisnu Adi, mengakui bahwa kebijakan ini meninggalkan kerugian besar bagi timnya.
Sebab, Mahesa Jenar sudah terlanjur membeli tiket perjalanan pulang-pergi untuk melakoni laga tandang di markas PSM Makassar.
Selain itu, biaya yang telah dikeluarkan untuk menyewa penginapan juga terlanjur dibayarkan. Wisnu mengakui, pihaknya sudah menggelontorkan dana sebesar Rp200 juta untuk keperluan transportasi dan akomodasi.
“Kami sudah memesan tiket pesawat pulang-pergi ke Balikpapan dan harganya cukup mahal. Selain mahal, kami juga kemarin sempat kesulitan mencari tiket pesawat,” kata Wisnu Adi, Minggu (31/3/2024).
“Sebab, pertandingan ini jadwalnya berdekatan dengan agenda mudik lebaran. Belum lagi biaya untuk menyewa hotel. Manajemen sudah mengeluarkan sekitar 200 juta untuk hal tersebut,” imbuhnya.
Wisnu mengatakan, PSIS akan segera menggelar pertemuan untuk membahas membengkaknya operasional akibat penundaan kompetisi ini. “Sampai saat ini masih didiskusikan dan dicari solusi oleh jajaran direksi dan manajemen PSIS Semarang,” katanya.
Advertisement
Dukungan untuk Timnas
Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyebut bahwa pihaknya langsung menjalin komunikasi dengan klub peserta melalui surat resmi bernomor 428/LIB-COR/III/2024 yang dikirimkan Sabtu (30/3/2024).
“Sebagai bentuk dukungan kepada Timnas, maka LIB siap menjalankan keputusan tersebut. Dalam hal ini, kami langsung berkomunikasi dengan klub dan perubahan jadwal pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024 akan disampaikan kemudian,” kata Ferry.
Ferry berharap, seluruh peserta bisa menerima keputusan ini dengan lapang dada. Pasalnya, kebijakan ini diambil untuk kepentingan Timnas Indonesia U-23 yang bakal berlaga di Piala Asia U-23 2024.
“Semua diputuskan atas nama kepentingan Timnas. Seperti yang kami tegaskan pada awal musim. Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 pada akhirnya untuk Timnas, demi tim Merah Putih yang selalu kita banggakan bersama,” ujarnya.
Yuk Lihat Peta Persaingan
Advertisement