Bola.com, Gianyar - Bali United dalam tren positif di BRI Liga 1 2023/2024. Kemenangan tipis 1-0 saat menghadapi Persija Jakarta dalam pekan ke-30 di Stadion Dipta, membuat posisi mereka di empat besar semakin nyaman.
Bahkan tidak menutup kemungkinan Bali United menggeser posisi Persib di posisi runner up BRI Liga 1 dan memantapkan posisi di babak Championship Series. Dengan mengoleksi 52 poin, kedua tim sekarang hanya berjarak 3 poin saja. Konsistensi dalam setiap pertandingan menjadi kunci.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persebaya Nyaman di Puncak Klasemen, Madura United Raih Kemenangan Kedua
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Akhiri Rentetan 6 Kekalahan Beruntun, Persebaya Kukuh di Puncak Setelah Bungkam Borneo FC
Perbandingan Serdadu Madura United Vs Bali United di BRI Liga 1: Lini Tengah yang Jadi Kunci
Advertisement
Itu sebabnya Pelatih Bali United Stefano Cugurra sedikit kesal ketika tahu BRI Liga 1 di tundra mulai pekan ke-31 hingga akhir April mendatang agar Timnas U-23 bisa fokus di Piala Asia U-23 yang akan digelar mulai 15 April mendatang di Qatar.
Pelatih yang karib disapa Teco tersebut menilai, tertundanya BRI Liga 1 cukup lama bisa berdampak pada konsentrasi dan semangat pemain. Meskipun pada akhirnya Teco juga meralat pernyataan tersebut dan mendukung sepenuhnya kompetisi ditunda untuk kesuksesan Timnas Indonesia U-23.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjaga Level Permainan
Performa menanjak Bali United tidak terpengaruh juga dengan laba PT Bali Bintang Sejahtera (BOLA) yang menjadi induk Bali United yang jeblok 542 persen selama tahun 2023.
Kunci utama sebenarnya ada di gaya permainan yang diusung Teco. Pelatih berpaspor Brasil tersebut mampu mengubah gaya permainan jika dibutuhkan. Contohnya ketika menghadapi Persija Jakarta.
Skema tiga Bek sejajar layaknya skema milk Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, diaplikasikannya ditengah badai cedera yang menimpa Serdadu Tridatu. Teco tahu apa yang dibutuhkan tim. Ia juga tahu bagaimana caranya menggali potensi dari masing-masing pemain.
Filosofi Teco sebagai pelatih juga menjadi penekanan. Berapapun gol yang dibuat Bali United tidak ada masalah. Asalkan, Bali United bisa meraih kemenangan.
Advertisement
Kedalaman Skuad Merata
Distribusi gol Bali United juga di bilang cukup merata musim ini. Dari 47 gol yang dilesakkan musim ini, berasal dari 16 pemain yang berbeda. Terbanyak Dari Jefferson Assis yang mencetak 11 gol. Disusun Ilija Spasojevic dengan 8 gol.
Teco juga mampu lepas dari tekanan suporter. Sering ditekan Dan dipaksa mundur Dari kursi kepelatihan Bali United, Teco mampu menjawabnya dengan baik. Contoh saja ketika menukangi Persija di Liga 1 2017.
Tekanan yang besar Dari The Jakmania Dan Manajemen Persija saat itu, dijawab sempurna dengan tiga gelar di Tahun 2018 termasuk Gelar Liga 1 2018.
Pengaruh Suporter
Jangan lupakan juga dukungan dari suporter yang mulai menggemuruhkan Stadion Dipta. Ilija Spasojevic merasakan betul bagaimana dukungan suporter adalah bukti nyata Kebangkitan Bali United ketika menghadapi Persija.
"Waktu melawan Persija, kami bermain dengan 10 pemain. Suporter yang datang ke Stadion Dipta, jadi penyemangat kami untuk bisa memenangkan pertandingan.
Bali United juga mulai sedikit tenang karena masih terpaut lima poin dari Madura United dan PSIS. Inkonsistensi kedua tim tersebut juga membantu Bali United.
Di sisa empat laga, Bali United juga seharusnya bisa dilalui dengan mudah saat menghadapi Persikabo 1973, Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, dan Persita Tangerang.
Advertisement