Bola.com, Surabaya - Sepak bola Indonesia sedang dihebohkan dengan sanksi dari FIFA untuk sejumlah klub. FIFA menghukum Persija Jakarta larangan melakukan aktivitas di bursa transfer untuk tiga periode ke depan berlaku sejak 26 Januari 2024.
Selain Persija Jakarta, empat klub Indonesia juga masuk dalam daftar banned transfer dari FIFA. Keempatnya adalah Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC, Persikab Kabupaten Bandung, dan Persiwa Wamena.
Baca Juga
Advertisement
Sejak 2018, nama Persiwa sudah tidak eksis lagi di sepak bola Indonesia karena merger dengan tim asal Cirebon, Bina Putra FC, yang berkompetisi di Liga 3.
Hukuman untuk Persiwa sudah berlaku pada 12 Mei 2022, Sada Sumut FC dan Persikab pada 26 Februari 2024, dan Persiraja pada 26 Januari 2024.
Dalam situsnya, FIFA tidak mengungkap kasus apa yang membuat kelima klub itu, termasuk Persija Jakarta, yang tidak diperbolehkan mendaftarkan pemain dalam berbagai kesempatan.
Persija sebelumnya pernah bermasalah terkait pembayaran gaji Marko Simic pada 2022 hingga dilaporkan ke FIFA. Pada Maret 2023, gugatan Simic terhadap Persija dikabulkan oleh FIFA.Â
Macan Kemayoran diharuskan membayar Rp7 miliar kepada bomber asal Kroasia tersebut. Namun, pada Juni 2023, Simic malah kembali ke Persija. Striker berusia 36 tahun ini dikontrak dua musim.Â
Kasus seperti ini juga pernah dialami oleh sejumlah klub top dunia, terutama yang berkiprah di Eropa. Klub mana saja itu?
Bola.com telah merangkum deretan klub yang pernah mendapat hukuman FIFA, sengketa dengan pemain. Simak ulasan berikut:
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Barcelona
Klub raksasa Spanyol itu pernah itu dijatuhi sanksi larangan transfer oleh FIFA, April 2014. Sanksi itu diterbitkan setelah FIFA menemukan bukti pelanggaran transfer 10 pemain di bawah usia 18 tahun yang dilakukan Barcelona sepanjang 2009 hingga 2013.
Selain larangan transfer kepada Barcelona, FIFA juga menjatuhkan sanksi untuk federasi sepak bola Spanyol karena melanggar aturan yang mereka tetapkan.
Barcelona lantas tidak diizinkan mendatangkan pemain baru dalam bursa transfer pada tahun 2015. Ini terjadi setelah upaya banding atas keputusan FIFA yang melarang klub itu melakukan aktivitas transfer pemain selama 14 bulan ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Dalam amar putusannya, Pengadilan Arbitrase Olahraga mengatakan Barcelona terbukti melanggar aturan FIFA dengan merekrut pemain di bawah umur di sekolah sepak bola miliknya.
Â
Advertisement
Atletico Madrid dan Real Madrid
Dua klub berbasis di ibukota Spanyol ini pernah kompak mendapat sanksi dari FIFA pada Januari 2016. Keduanya diskors oleh FIFA tidak boleh melakukan aktivitas pembelian pemain selama setahun.
Penyebabnya, karena kesepakatan yang mereka lakukan untuk merekrut pemain-pemain di bawah umur. Atletico juga didenda 900.000 franc Swiss dan Real sebesar 360.000 franc Swiss.
Aturan FIFA memang membatasi pembelian pemain berusia di bawah 18 tahun. Klub hanya dapat membeli pemain muda jika kepindahan pemain itu disertai kepindahan keluarganya dengan alasan yang tak berkaitan dengan sepak bola.
Berdasarkan pernyataan FIFA yang dilansir Guardian, Atletico dianggap melakukan pelanggaran pada periode 2007 hingga 2014, sedangkan Madrid pada periode 2005 hingga 2014.
Â
Chelsea
Klub Inggris ini juga pernah mendapat sanksi dari FIFA pada 2019 lalu. Mereka melarang Chelsea beraktivitas pada dua bursa transfer setelah memastikan The Blues melakukan pelanggaran terkait penggunaan pemain muda.
Hukuman dari FIFA telah melewati investigasi yang panjang termasuk mengenai cara Chelsea mendaftarkan pemain di akademi mereka. Tercatat ada 29 pelanggaran yang dilakukan klub asal London tersebut terkait transfer pemain di bawah 18 tahun.
Pelanggaran perekrutan pemain belia tersebut membuat Chelsea tidak bisa melakukan transfer pada musim mendatang, baik pada awal musim maupun tengah musim. Sementara Chelsea masih diperbolehkan melepas pemain.
Â
Advertisement
Manchester City
City juga mendapat hukuman berupa larangan membeli pemain dalam dua bursa transfer ke depan. Sanksi ini serupa dengan yang diterima oleh Chelsea yang sebelumnya diputuskan bersalah akibat kasus transfer pemain di bawah usia 18 tahun.
FIFA awalnya tidak merinci kasus apa yang membuat City awalnya terancam hukuman tersebut.
Namun diyakini, City sudah menyalahi aturan terkait hubungan mereka dengan klub Denmark, FC Nordsjaelland, dan akademi sepakbola Right To Dream di Ghana yang keduanya dimiliki oleh Tom Vernon (Presiden Nordsjaelland).
City masih beruntung karena mereka cuma dikenai denda 370 franc swiss atau sekitar Rp 5 miliar karena telah melanggar aturan soal kontrak pemain muda di bawah umur.
Â
Al Nassr
Al Nassr, klub yang kini diperkuat oleh Cristiano Ronaldo juga pernah dijatuhi hukuman oleh FIFA. Klub yang berlaga di Liga Pro Arab Saudi itu dilarang mendaftarkan pemain baru, baik lokal maupun asing.
Sanksi ini dijatuhkan menyusul kegagalan Al Nassr menyelesaikan kewajibannya terhadap Leicester City. Meski sempat jor-joran dalam mendatangkan sang mega bintang CR7, Al Nassr ternyata masih punya utang yang belum dibayar kepada klub Liga Inggris, Leicester City.
Namun di luar itu, Al Nassr ternyata menjanjikan tambahan bayaran lainnya berupa biaya tambahan (add-ons) yang nilainya mencapai 390 ribu poundsterling. Sayang, Al Nassr tidak pernah membayarnya hingga Musa hengkang dan kini bermain di klub Sivasspor.
Advertisement