Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2023/2024 tinggal menyisakan beberapa pekan lagi. Liga level tertinggi di Indonesia itu memasuki fase yang sangat krusial.
Kerap kali terjadi hal-hal yang bisa dikatakan ajaib di fase akhir Liga 1. Misalnya yang terjadi di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (17/4/2024) malam WIB.
Baca Juga
Termasuk Evandro Brando, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
BRI Liga 1 2024 Rehat Sepekan karena Pilkada Massal, Desember Langsung Tancap Gas Lagi dengan Jadwal Super Padat
Advertisement
Bhayangkara FC yang sebelumnya baru menang tiga kali di sepanjang musim bisa mengalahkan Persik Kediri dengan skor yang sangat telak, yakni 7-0. Netizen pun mulai heboh. Mereka pun menaruh curiga mengenai pertandingan itu.
Anggota Satgas Independen Antimafia Bola Indonesia, Akmal Marhali merasa skor-skor besar seperti itu sebenarnya lazim. Namun, di Indonesia skor-skor seperti itu memang selalu menghadirkan curiga.
"Paling penting skor-skor besar di akhir musim ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di luar negeri juga sama. Persoalannya di luar negeri orang yakin itu tidak terjadi segala sesuatu yang merusak sepak bola," ujar Akmal ketika dihubungi Bola.com, Rabu (17/4/2024) pagi WIB.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permasalahan
Situasi di sepak bola Indonesia memang menarik menurut Akmal Marhali. Sebab, kecurigaan mengenai match fixing itu memang ada.
Terutama jika ada situasi di mana klub yang belum bisa atau terlambat dalam membayar gaji para pemain. Hal itu bisa menjadi awal mula match fixing.
"Problem di Indonesia bahkan di Liga 1, ada yang belum gajian pemainnya. Artinya ada kecurigaan potensi match fixing, ini yang perlu diantisipasi semua pihak, termasuk oleh Satgas Antimafia bola. Kalau perlu investigasi potensi terjadi match fixing," tuturnya.
Advertisement
Jaga Sepak Bola
Akmal Marhali pun mengajak klub dan semua pihak untuk berani melaporkan jika diketahui ada indikasi pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Jangan hanya ribut di media sosial saja.
"Permasalahannya klub harus terbuka melaporkan ke Satgas kalau kemudian ditemukan indikasi pengaturan skor termasuk oleh suporter juga," katanya. Â
"Jangan mencurigai lalu menjustifikasi, artinya ayo kita kawal sama-sama sepak bola kita ini agar jadi sepak bola sehat, profesional, dan bermartabat tanpa mafia dan tanpa rekayasa."
"Kalau ada yg mengetahui adanya potensi indikasi pengaturan skor, Satgas Antimafia Bola juga sangat terbuka menerima laporan dan menjaga kerahasiaan dari mereka yang membuat laporan dan melindungi secara hukum," tegasnya.Â
Serunya BRI Liga 1 2023/2024
Advertisement