Sukses


Isu Match Fixing Berembus di Liga 1, Stefano Cugurra Tak Mau Bali United Terlibat dan Minta Ketegasan PSSI

Bola.com, Gianyar - Setelah kemenangan telak Bhayangkara FC atas Persik Kediri dengan skor 7-0 pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024, publik sepak bola Indonesia mulai mencium dugaan adanya match fixing alias pengaturan skor pada akhir kompetisi ini.

Bukan hanya Bhayangkara FC kontra Persik Kediri yang menjadi sorotan, tetapi juga kemenangan telak 4-0 yang diraih Madura United atas Borneo FC di Stadion Batakan, Balikpapan, pada pekan ke-31 BRI Liga 1 yang juga menjadi sorotan.

Ada yang menduga beberapa pertandingan sudah diatur sedemikian rupa. Tujuannya untuk mengamankan klub yang terancam degradasi atau ada hal lain di baliknya.

Kebetulan Bali United akan menghadapi Bhayangkara FC dalam laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (20/4/2024). Duel kedua tim ini menjadi sorotan, terutama terkait hasil pertandingan.

Duel kedua tim ini menjadi sorotan, terutama terkait hasil akhir pertandingan. Kebetulan, posisi Bali United belum aman di posisi empat besar klasemen BRI Liga 1. Bhayangkara FC juga belum aman di zona degradasi.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bali United Tak Boleh Terlibat

Suporter Bali United sudah memberikan ultimatum kepada tim kesayangannya melalui media sosial. Kemenangan adalah harga mati yang harus dicapai oleh tim berjulukan Serdadu Tridatu. Jika kalah di kandang sendiri, dugaan match fixing jelas akan menyeret nama Bali United.

Jika berhasil meraih kemenangan, Bali United otomatis akan membuat The Guardians terdegradasi ke Liga 2. Dengan 23 poin, Bhayangkara FC tak lagi bisa mengejar perolehan poin Persita Tangerang yang ada di peringkat ke-15 dengan 31 poin.

Bhayangkara FC setidaknya butuh 3 kemenangan dengan syarat Persita kalah dalam tiga laga terakhirnya. Terkait isu match fixing, pelatih Bali United, Stefano Cugurra, ikut berkomentar dan menilai itu bisa merusak kompetisi di Indonesia.

"Mudah-mudahan ini tidak ada lagi di Liga 1. Waktu ada yang terlibat match fixing, pelakunya harus berurusan dengan hukum," tegas pelatih yang karib disapa Teco itu.

"PSSI untuk hal ini harus tegas. Ketegasan diperlukan agar tidak ada lagi orang yang merusak fair play di sepak bola Indonesia," lanjut pelatih berpaspor Brasil itu.

3 dari 4 halaman

Sudah Pantau Kekuatan Bhayangkara FC, Minta Suporter Memenuhi Stadion Dipta

Entah ada atau tidaknya match fixing ketika Persik Kediri kalah tujuh gol tanpa balas, Teco lebih fokus untuk memantau permainan Bhayangkara FC. Tujuh gol bukanlah jumlah yang sedikit dalam sebuah pertandingan.

Rekaman pertandingan Bhayangkara FC kontra Persik Kediri juga sudah dianalisis oleh Teco. Pelatih asal Brasil itu pun menganggap permainan Bhayangkara FC bagus di balik berbagai isu yang merebak.

"Saya sudah nonton ketika mereka bermain. Bagi saya, mereka main sangat bagus. Namun, kami di Bali United lebih memilih fokus memperbaiki tim. Kami harus respek kepada Bhayangkara FC," tegasnya.

Teco juga meminta agar suporter Bali United memadati Stadion Dipta.

"Kami ingin pemain punya semangat lebih. Bali United butuh kemenangan. Bhayangkara FC juga pasti butuh kemenangan. Saya pikir pertandingan nanti akan berlangsung seru," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer