Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, mencoba untuk mengangkat mental para pemainnya setelah timnya babak belur dihajar Dewa United.
Persebaya Surabaya menelan kekalahan memalukan dengan skor 0-3 saat menjamu Dewa United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (16/4/2024) sore WIB.
Baca Juga
Prediksi Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Kembalinya Rizky Ridho ke Gelora Bung Tomo
Siaran Langsung Big Match BRI Liga 1 Persebaya vs Persija Matchweek 11 Pekan Ini di Vidio
Pasang Surut Karier Marselino Ferdinan: Tumbuh di Persebaya, Berkelana ke Eropa, hingga Beri Kontribusi Besar untuk Timnas Indonesia
Advertisement
Ini merupakan kekalahan terbesar Persebaya di kandang sejak era Liga 1. Sebelumnya, mereka pernah kalah 0-2 saat menjamu PS Tira, yang kini dikenal dengan nama Persikabo 1973, di Stadion GBT juga, pada 11 September 2018.
Parahnya, Persebaya Surabaya masih kesulitan menambah rekening gol. Kekalahan tiga gol tanpa balas dari Dewa United semakin menyuguhkan fakta bahwa Bajul Ijo merupakan tim dengan lini depan buruk.
“Biarkan saja mereka memiliki pikirannya sendiri. Saya juga menonton highlights pertandingan tersebut. Namun, kami tetap harus bersatu. Dunia belum berakhir. Kami tetap bersatu,” kata Paul Munster.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harus Bangkit di Laga Selanjutnya
Tim Bajul Ijo bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan perlawanan berarti untuk memberi ancaman. Kini, problem mereka malah ditambah sektor pertahanan yang mudah dibobol.
Ditambah, dua dari tiga gol Dewa United dicetak oleh eks Persebaya Surabaya, yaitu Ricky Kambuaya dan Ahmad Nufiandani.
Persebaya bermain sangat buruk di pertandingan ini. Secara organisasi permainan tidak tampak dengan baik. Laga kontra Dewa United seharusnya membuat Persebaya tampil lebih apik, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Secara keseluruhan, Dewa United telah menunjukkan cara untuk bermain agresif dan memperdaya Persebaya. Hal itu terbukti dengan tidak berkutiknya tim tuan rumah, bahkan kerap kali melakukan kesalahan sendiri.
“Anda pikir para suporter marah? Saya juga, jangan lupakan itu. Namun, saya harus profesional. Saya pelatihnya. Saya harus menjaga para pemain. Kami harus bangkit dan fokus pada pertandingan berikutnya,” imbuhnya.
Advertisement
Jadwal Padat yang Merugikan
Berikutnya, Persebaya Surabaya akan melakoni partai tandang berat memasuki pekan ke-32. Mereka akan melawat ke markas tim runner-up sementara Persib Bandung, Sabtu (20/4/2024).
“Sayang jadwalnya sangat padat. Ini tidak baik untuk para pemain. Namun, itulah yang terjadi kepada semua tim lainnya. Namun, yang menyedihkan Anda melihat banyak pemain yang cedera sekarang karena jadwal PSSI,” tutur Paul Munster.
Persebaya kini berada di posisi ke-11 klasemen sementara dengan 39 poin. Mereka masih belum aman dari ancaman degradasi.
Sebab, Arema FC yang ada di posisi ke-16 atau teratas di zona merah mengoleksi 31 poin. Artinya, ada selisih delapan poin. Arema masih berpotensi mengungguli dengan tiga pertandingan tersisa.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement