Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya kehilangan pemain andalannya, Bruno Moreira, karena terkena larangan bertanding. Pemain asal Brasil itu sudah mengoleksi tujuh kartu kuning dan harus absen melawan Persib Bandung, Sabtu (20/4/2024).
Padahal, Persebaya kini sangat membutuhkan Bruno Moreira. Pemain berusia 25 tahun itu tercatat mencetak 10 gol dan empat assist dalam 29 laga musim ini. Itu jadi kontribusi terbaik pemain Persebaya di BRI Liga 1 2023/2024.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, tim Bajul Ijo juga harus kehilangan Ripal Wahyudi yang pekan lalu menerima kartu merah. Lalu, kiper Ernando Ari Sutaryadi juga masih harus absen karena membela Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Belum lagi, gelandang Muhammad Hidayat juga dalam kondisi cedera dan belum bisa bergabung latihan secara normal selama sebulan terakhir. Berbagai situasi ini semakin menyulitkan Persebaya.
“Kami tidak dapat memutar waktu ke belakang dan kami sekarang fokus pada Perseb karena kami mengalami cedera dan skorsing. Kami bersiap untuk pertandingan berikutnya yang sangat ketat,” kata Paul Munster, pelatih Persebaya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keluhkan Jadwal Padat
Persebaya juga dipaksa menjalani jadwal padat BRI Liga 1, yakni melakoni empat pertandingan hanya dalam waktu sekitar dua minggu saja. Setelah kalah 0-3 dari Dewa United (16/4/2024), kini mereka sudah bersiap menghadapi Persib.
“Sayangnya jadwalnya sangat padat. Ini tidak baik untuk para pemain. Tapi itulah yang terjadi pada semua tim lainnya. Namun yang menyedihkan adalah Anda melihat banyak pemain yang cedera sekarang karena jadwal PSSI,” imbuhnya.
Hasil kontra Dewa United merupakan kekalahan terbesar Persebaya di kandang sejak era Liga 1. Sebelumnya, mereka pernah kalah 0-2 saat menjamu PS Tira (kini Persikabo 1973) di Stadion GBT juga, pada 11 September 2018.
Advertisement
Kondisi Terluka
Parahnya, Persebaya masih kesulitan menambah rekening gol. Kekalahan tiga gol tanpa balas dari Dewa United semakin menyuguhkan fakta bahwa Bajul Ijo merupakan tim dengan lini depan buruk.
Tim Bajul Ijo bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan perlawanan berarti untuk memberi ancaman. Kini, problem mereka malah ditambah sektor pertahanan yang mudah dibobol.
“Harapan saya tinggi, tapi saya harus profesional. Saya pelatihnya. Saya harus menjaga para pemain. Kami harus bangkit dan fokus pada pertandingan berikutnya. Kami membutuhkan dukungan untuk mendukung kami,” tutur Munster.
Kiprah Persebaya
Persebaya kini berada di posisi ke-11 klasemen sementara dengan 39 poin. Mereka masih belum aman dari ancaman degradasi.
Sebab, Arema FC yang ada di posisi ke-16 atau teratas di zona merah mengoleksi 31 poin. Artinya, ada selisih delapan poin. Arema masih berpotensi mengungguli dengan tiga pertandingan tersisa.
Advertisement