Bola.com, Malang - Isu kurang sedap menerpa Arema FC di pengujung regular series BRI Liga 1 2023/2024. Ada penilaian bahwa Arema FC diuntungkan saat berjuang untuk lepas dari zona degradasi.
Seperti saat menang atas PSM Makassar pada pekan ke-33 BRI Liga 1 2023/2024, Kamis (25/4/2024), ada dua penalti yang didapatkan Arema FC. Tim berjulukan Singo Edan meraih kemenangan 3-2.
Baca Juga
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia Minus Kevin Diks saat Bersua Arab Saudi: Saatnya Eliano Reijnders Tunjukkan Pesona?
17 Pesepak Bola Korea-Korea Selecao Bersiap TC ke Portugal, Diminta Jangan Minder dan Harus Melenting ke Kancah Internasional
Pesan Menyentuh Kevin Diks usai Dipastikan Absen Saat Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Mengecewakan!
Advertisement
Saat ini, Arema FC jadi tim yang paling sering mendapatkan penalti, yakni 14 kali. Posisi kedua soal mendapatkan penalti, Persik Kediri mendapatkan 11 penalti.
Namun, pemain senior Arema FC, Greg Nwokolo, tidak setuju dengan anggapan penalti merupakan bentuk bantuan wasit terhadap timnya.
“Mau gol penalti, atau bunuh diri, itu hasil dari kerja keras tim. Penalti itu diberikan karena lawan melakukan kesalahan," tegas Greg Nwokolo.
"Media juga harus memberi edukasi. Jangan menganggap penalti sebagai hal yang negatif. Kalau dalam satu pertandingan memang ada 4 kali penalti, ya memang harus diberikan,” lanjut pemain Arema FC itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menang karena Kerja Keras
Melihat pertandingan melawan PSM, Greg Nwokolo melihat jika Arema FC menang berkat kerja keras pemain di lapangan. Sebab, mereka sadar jika kolektivitas tim Arema FC di lapangan masih belum konsisten, sehingga mereka mengandalkan stamina dengan berlari sepanjang 90 menit.
“Kami tahu jika masih ada banyak kekurangan. Semua komitmen untuk kerja lebih keras dengan berlari sepanjang laga. Kami pikir, tentang penalti kalau sah, tidak perlu dipertanyakan lagi,” jelas pemain kelahiran Nigeria tersebut.
Lebih lanjut, Greg menambahkan jika Arema FC tidak komplain ketika kiper PSM melanggar Dedik Setiawan pada menit 73'. Pelanggaran yang berujung penalti itu, Greg menyebut jika kiper Reza Arya harusnya diganjar kartu merah.
“Lihat penalti yang kami dapat, harusnya itu kartu merah. Namun, lawan untung hanya dapat kartu kuning dan kami tidak komplain,” terangnya.
Advertisement
Tak Pantas Degradasi
Greg menambahkan Arema seharusnya tidak pantas bersaing di papan bawah BRI Liga 1. Apalagi jika sampai terdegradasi ke kasta kedua.
Singo Edan merupakan salah satu tim besar di Indonesia. Tidak hanya dari capaian prestasi, tapi juga basis suporter yang besar.
“Dari awal bergabung dengan Arema, saya sampaikan kepada teman-teman Arema ini tim besar, tidak pantas bermain di Liga 2. Jadi, semua berkomitmen untuk bisa bertahan di Liga 1," ujar Greg.
Meskipun semua tahu, Arema jadi tim yang paling minim recovery. Terkadang berminggu-minggu tidak bisa bertemu keluarga karena traveling dari pertandingan satu ke berikutnya,” tegasnya.
Risiko sebagai tim musafir memang membuat energi pemain Arema terkurang di perjalanan. Apalagi mereka masih sering berlatih di Malang. Jika menetap di Bali yang sudah dipilih sebagai homebase, butuh dana besar untuk operasional tim.