Bola.com, Solo - Kekalahan yang dialami Timnas Indonesia U-23 dari Uzbekistan U-23 pada fase semifinal Piala Asia U-23 2024 diharapkan tak meruntuhkan semangat para pemain untuk berjuang merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Sebab, meski gagal melaju ke final Piala Asia U-23 2024, peluang Timnas Indonesia U-23 untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024 masih terbuka. Ada beberapa jalur yang bisa diupayakan Garuda Muda untuk bisa lolos.
Baca Juga
Daftar 7 Pemain Naturalisasi yang Terdapat di Meja Sekjen PSSI ketika Berfoto Bareng Marselino Ferdinan, Siapa Saja?
Asisten Shin Tae-yong Ungkap Daftar 25 Pemain Sementara Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Masih Belum Fix!
Timnas Vietnam Sudah Berada di Korsel untuk Menjalani TC Jelang Piala AFF 2024, Bagaimana Timnas Indonesia?
Advertisement
Yang terdekat ialah memenangkan laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 melawan Irak U-23. Laga ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (2/5/2024) malam WIB.
Kalaupun gagal melalui jalur tersebut, Garuda Muda masih bisa mengupayakan peluang terakhirnya melalui laga play-off AFC-CAF melawan Guinea yang dijadwalkan bergulir pada 9 Mei 2024.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peluang Masih Ada
Pengamat sepak bola Indonesia, Aris Budi Sulistyo, berpendapat bahwa kegagalan Garuda Muda lolos di final bukan masalah besar. Sebab, Rizky Ridho dan kawan-kawan masih bisa lolos ke Olimpiade 2024.
Jika berhasil lolos, Aris Budi menyebut ini akan menjadi sejarah besar bagi sepak bola Indonesia. Sebab, ini akan menjadi kesuksesan pertama bagi Timnas Indonesia lolos ke Olimpiade lewat perjuangannya sendiri.
Sebagai catatan, penampilan skuad Garuda di Olimpiade Melbourne 1956 itu didapatkan lewat jalur undangan. Oleh karena itu, skuad asuhan Shin Tae-yong bisa mengakhiri penantian selama 68 tahun itu lewat cara yang lebih elegan.
“Karena, kita masih punya peluang. Menurut saya, kalaupun kita tidak juara, ya tidak masalah. Yang terpenting kita bisa lolos Olimpiade 2024. Mungkin ini jadi satu-satunya penampilan Olimpiade yang melalui perjuangan,” kata Aris Budi kepada Boal.com, Senin (29/4/2024).
“Jangan dulu kita berpikir soal Olimpiade sebelumnya yang tanpa kualifikasi. Kalau saya lihat, ini adalah perjuangan yang diupayakan pemain kita sendiri. Nah itu yang harus dipikirkan pemain. Pengurus PSSI dan pelatih harus memberikan pengertian,” lanjutnya.
Advertisement
Nilainya Lebih Mentereng
Mantan pelatih Persik Kediri itu menegaskan, kesuksesan meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 justru lebih prestisius ketimbang menjuarai Piala Asia U-23. Pasalnya, ini adalah Pesta Olahraga terbesar di dunia.
Jika merujuk pada laman resmi FIFA, turnamen sepak bola Olimpiade 2024 ini tercantum dalam agenda FIFA pada tahun 2024. Oleh sebab itu, skuad Garuda Muda harus bisa memperjuangkan kelolosan ini.
“Sekali lagi, tidak juara Piala Asia U-23 2024 seharusnya tidak masalah. Asalkan Timnas Indonesia U-23 bisa lolos Olimpiade 2024. Jadi, ini harus menjadi pembelajaran bagi para pemain,” kata lelaki yang pernah tampil di Liga Champions Asia 2007 saat masih jadi pemain itu.
“Sebab, nilainya lebih mentereng ketika tampil di Olimpiade ketimbang sekedar final Piala Asia U-23 2024. Apalagi, Olimpiade ini masuk dalam kalender FIFA. Dan itu menjadi Pesta Olahraga terbesar di dunia,” tambahnya.