Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta harus kehilangan satu dari figur terbaiknya. Ganesha Putera memilih untuk mundur sebagai wakil presiden dari tim berjulukan Macan Kemayoran itu.
Ganesha Putera telah menjadi orang nomor dua di Persija Jakarta sejak April 2022. Dia menjadi deputi dari Mohamad Prapanca selaku Presiden Macan Kemayoran.
Baca Juga
Advertisement
Pada musim pertamanya, Ganesha Putera membawa Macan Kemayoran keluar sebagai runner-up. Namun, hasil yang kontradiktif terjadi pada musim keduanya di Persija.
Melalui musim yang penuh dengan jalan terjal, mulai dari perombakan pemain asing, isu tidak sedap terkait kondisi finansial, hingga menjadi tim musafir, Persija Jakarta hanya bisa mengakhiri BRI Liga 1 di peringkat kesembilan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pamit dari Tim Utama Persija
Melalui akun Instagramnya, @ganeshaputera, pada Selasa (30/4/2024), Ganesha Putra mengumumkan akhir dari pengabdiannya kepada tim utama Persija Jakarta.
Selain menjadi Wakil Presiden Persija, Ganesha Putera juga menjabat sebagai Direktur Persija Development, lini pembinaan usia dini Macan Kemayoran yang membawahi Soccer School, Academy Boarding School, dan Elite Pro Academy (EPA).
Ganesha Putera mengucapkan salam perpisahan setelah Persija menang 2-1 atas PSIS Semarang dalam pekan terakhir BRI Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (30/4/2024).
Advertisement
Ungkapan Ganesha Putera
"Laga melawan PSIS menjadi pelayanan terakhir saya untuk tim utama Persija. Terima kasih kepada board of directors, presiden klub dan The Jakmania atas kerja samanya yang luar biasa. Terima kasih pada seluruh pelatih, pemain, dan ofisial atas kebersamaan, dedikasi, dan pengorbanan untuk terus menjaga marwah klub di tengah berbagai kesulitan yang ada," tulis Ganesha Putera.
"Terima kasih, khusus kepada coach Thomas Doll yang selalu mengajarkan standar tinggi dan profesionalisme sejati. Menjadikan dua musim ini bak kursus sepak bola terbaik dalam hidup saya. Sukses untuk kita semua di masa depan."
"Perjalanan dua musim meyakinkan banyak orang untuk menjadikan sepak bola 'tuan' di rumahnya belumlah tuntas. Harus diakui bahwa saya gagal. Ya, gagal meyakinkan tentang arti penting visi, misi, strategi, struktur, dan infrastruktur," jelas Ganesha Putera.
Meminta Maaf
"Gagal meyakinkan bahwa klub kuat adalah fondasi Timnas Indonesia yang kuat. Ujungnya, gagal menghadirkan prestasi tinggi sebagai barometer sepak bola profesional. Untuk itu saya sampaikan maaf yang sedalam-dalamnya," ungkap Ganesha Putera.
"Pada akhirnya, hidup harus tetap berjalan. Masa lalu adalah inspirasi dan energi untuk masa depan sepak bola yang lebih baik. Jangan berhenti untuk terus menjadikan sepak bola tuan di rumahnya sendiri. Keep fighting and enjoy football!" ujarnya mengakhiri.
Advertisement
Bukan Waktu yang Tepat
Setelah Ganesha Putera cabut, bagaimana nasib Thomas Doll sebagai pelatih Persija? Arsitek asal Jerman itu masih mempunyai kontrak bersama Macan Kemayoran hingga pertengahan 2025.
"Saya harus bertemu dengan petinggi klub untuk membicarakan tentang musim baru," imbuh Thomas Doll pada beberapa waktu lalu.
"Kami butuh beberapa waktu tapi saya kira pihak klub akan bicara kepada kalian pada waktu yang tepat terkait bagaimana menghadapi musim baru, bagaimana timnya juga. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini," jelasnya.