Bola.com, Jakarta - Impian Timnas Indonesia U-23 menuju Olimpiade 2024 Paris harus melewati jalan berliku dan terjal. Tim Garuda Muda kalah dari Irak dalam perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Kamis (2/5/2024).
Kekalahan tersebut membuat tim asuhan Shin Tae-yong itu harus melewati playoff melawan Guinea U-23 di Centre National du Football, Clairefontaine, Paris, 9 Mei mendatang.
Baca Juga
Malaysia Siapkan Kandang Mewah JDT untuk SEA Games 2027
Kontradiksi Nasib Syakir Sulaiman: Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik ISL 2013 dan Trial ke Jepang, Kini Ditangkap Polisi karena Narkoba
Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik, Eks Bintang Timnas Indonesia U-23 Kini Ditangkap Polisi Gara-gara Mengedarkan Narkoba
Advertisement
Pemenang laga tersebut mendapatkan tiket terakhir cabang olahraga sepak bola Olimpiade 2024 Paris. Sejauh ini, sudah ada 15 tim yang memastikan diri lolos ke pesta olahraga multievent tersebut.
Sebenarnya, Timnas Indonesia U-23 punya kans mendapatkan tiket lolos otomatis jika menjadi finalis Piala Asia U-23, atau meraih peringkat ketiga. Namun pada semifinal, Tim Garuda Muda kalah 0-2 dari Uzbekistan, sedangkan dalam perebutan juara ketiga, Marselino Ferdinan dkk. takluk 1-2 dari Irak.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ada yang Mengira
Jika mundur ke belakang, tidak ada yang mengira Timnas Indonesia U-23 bisa melangkah sejauh ini. Mereka dianggap sebagai tim terlemah sejak penyisihan Grup A, karena bergabung dengan tuan rumah Qatar, Australia, serta Yordania.
Namun, kepercayaan diri dan kerja keras pemain di lapangan patut diapresiasi. Setelah kalah dari Qatar, Timnas Indonesia U-23 menekuk Australia (1-0) dan Yordania (4-1). Sehingga Tim Garuda Muda lolos mendampingi Qatar ke perempat final.
Dari laga ke laga, performa Timnas Indonesia U-23 meningkat. Permainan satu dua sentuhan terlihat. Puncaknya ketika melawan Korea Selatan pada perempat final.
Tidak ada yang mengira pertandingan tersebut berakhir dramatis. Kedua tim bermain imbang 2-2 hingga 120 menit. Saat adu penalti, Timnas Indonesia U-23 menang 11-10. Bisa jadi ini laga tersebut paling menegangkan di Piala Asia U-23 tahun ini.
Sayangnya, setelah menang atas Korea Selatan, performa Timnas Indonesia U-23 mulai menurun. Itu seiring dengan absennya beberapa pemain, sepert Rafael Struick yang absen saat semifinal melawan Uzbekistan, dan kapten Rizky Ridho pada perebutan juara ketiga melawan Irak.
Â
Advertisement
Dua Kartu Merah Hasil VAR
Selama beraksi di Piala Asia U-23 2024, ada sebuah pelajaran yang didapat pemain Indonesia, tak bisa bermain kotor. Dengan kata lain, melakukan pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu di lapangan.
Sebab, ada dua kartu merah langsung yang diberikan wasit hasil dari VAR (Video Assistant Referee). Pertama, kartu merah dari wasit Fathulloh Fatullaev untuk Ramadhan Sananta ketika laga pertama melawan Qatar di Grup A.
Waktu itu, Sananta coba mengambil bola yang hendak ditendang pemain belakang Qatar. Namun, kaki striker Persis Solo itu tertinggal dan menginjak kaki tumpuan lawan. Awalnya Fathulloh hanya memberikan kartu kuning. Namun, setelah melihat VAR, sang wasit menggantinya dengan kartu merah langsung.
Â
Wasit Dikecam Fans Timnas Indonesia U-23
Berikutnya, kapten Timnas Indonesia U-23, Rizky Ridho, yang menerima kartu merah di semifinal melawan Uzbekistan. Pada pengujung laga, Rizky hendak membuang bola.
Namun, kakinya tertinggal di selangkangan pemain lawan. Setelah melihat VAR, wasit Shen Yinhao yang memimpin pertandingan mencabut kartu merah untuk Rizky.
Dua wasit yang memberikan kartu merah itu lalu mendapat kecamanan dari fans Indonesia. Ada beberapa keputusan lain yang dianggap merugikan Timnas Indonesia U-23, seperti menganulir gol, tak memberikan penalti, dan lainnya.
Â
Advertisement
Ditunggu Guinea yang dalam Kondisi Fresh
Setelah merampungkan Piala Asia U-23 2024, kini Timnas Indonesia U-23 bergeser ke Paris. Mereka sudah ditunggu Guinea U-23 untuk playoff Olimpiade 2024. Laga tersebut tidak akan mudah.
Tim Garuda Muda berangkat dalam kondisi yang lelah. Maklum, mereka baru menjalani enam pertandingan berat. Hanya berjarak sepekan (9/5/2024), mereka harus terbang ke Paris untuk menjalani partai berat lainnya melawan Guinea.
Adapun Timnas Guinea U-23 dalam kondisi fit, karena Piala Afrika U-23 sudah berakhir sejak tahun lalu. Waktu itu, mereka juga menduduki urutan ke empat. Sehingga tim tersebut datang tidak selelah pemain Indonesia, dan itu yang menjadi sebuah keunggulan bagi Guinea U-23.
Â
Perjalanan Indonesia U-23 di Piala Asia U-23
Grup A
- 15/4/2024: Timnas Qatar 2-0 Timnas Indonesia U-23 (Stadion Jassim Bin Hamad)
- 18/4/2024: Timnas Indonesia U-23 1-0 Timnas Australia U-23 (Stadion Abdullah bin Khalifa)
- 21/4/2024: Timnas Yordania U-23 1-4 Timnas Indonesia U-23 (Stadion Abdullah Bin Khalifa)
Perempat Final
- 26/4/2024: Timnas Korea Selatan U-23 2-2 (Penalti: 10-11) Timnas Indonesia U-23 (Stadion Abdullah bin Khalifa)
Semifinal
- 29/42024: Timnas Indonesia U-23 0-2 Timnas Uzbekistan U-23 (Stadion Abdullah bin Khalifa)
Perebutan Tempat Ketiga
- 2 /5/2024: Timnas Indonesia 1-2 Timnas Irak U-23 (Stadion Abdullah bin Khalifa)
Advertisement