Bola.com, Solo - Berbekal pelajaran dari Piala Asia U-23 2024, para pemain Timnas Indonesia U-23 diharapkan bisa bermain lebih pintar dan sabar saat menghadapi Guinea U-23 pada laga play-off antarkonfederasi menuju Olimpiade 2024 Paris.
Pasalnya, pengalaman yang diperoleh Timnas Indonesia U-23 pada ajang Piala Asia U-23 2024 diharapkan bisa membuat skuad Garuda Muda lebih berhati-hati saat menantang Guinea U-23 dalam duel di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, pada 9 Mei 2024.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Ini menjadi laga yang krusial bagi anak asuh Shin Tae-yong. Sebab, partai inilah yang menjadi kesempatan terakhir Rizky Ridho dan kolega untuk bisa memastikan satu tempat di ajang Olimpiade 2024 Paris.
Berdasarkan analisis pengamat, ada beberapa aspek yang mesti diperhatikan Timnas Indonesia U-23 agar tak terjungkal saat menghadapi perlawanan Guinea U-23. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bertabur Pemain Eropa
Mantan pemain dan pelatih Persik Kediri, Aris Budi Sulistyo, menyebut bahwa kekuatan Guinea U-23 layak diwaspadai. Sebab, skuad asuhan Kaba Diawara itu banyak diperkuat pemain-pemain yang kini berkarier di Eropa.
Empat nama di antaranya bahkan sudah bermain untuk Timnas Guinea senior, seperti Ilaix Moriba (Getafe/Spanyol), Saidou Sow (Strasbourg/Prancis), Facinet Conte (SC Bastia/Prancis), dan Ibrahim Diakite (Stede-Lusanne/Swiss).
“Kemarin para pemain sudah berpengalaman menghadapi Uzbekistan. Menghadapi pemain yang banyak berkiprah di Eropa, mereka akan bermain ke tengah, mengandalkan otak,” kata Aris Budi saat dihubungi Bola.com, Senin (6/5/2024).
“Dalam artian, mereka akan meminimalkan pelanggaran, apalagi di dekat kotak penalti. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran di daerahnya sendiri,” imbuhnya.
Advertisement
Kunci Raih Kesuksesan
Menurut lelaki yang mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia 2003 saat masih menjadi pemain itu, skuad Garuda Muda mesti bisa bermain lebih pintar dan sabar jika berkaca dari Piala Asia U-23 2024.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah emosional yang bisa merugikan tim. Sehingga, Rizky Ridho dan kawan-kawan harus bisa mengantisipasi emosi yang meledak-ledak atau pelanggaran menjurus kasar yang bisa menjadi bumerang.
“Itulah yang seharusnya membuat kita bisa bermain pintar. Para pemain harus membuang emosi dan selalu bermain sabar. Karena, pemain profesional yang sudah berkompetisi di Eropa, mereka akan mengedepankan hasil,” ujarnya.
“Bukan dengan cara mencederai lawan dan bukan cara memukul, tapi kemenangan itulah yang mereka cari. Kita harus bisa memanfaatkan semua peluang yang ada,” lelaki yang pernah tampil di Liga Champions Asia 2007 itu melanjutkan.