Bola.com, Surabaya - Gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan, sempat menjadi sasaran kritik netizen. Indikatornya adalah anggapan egoistis saat Garuda Muda kalah 1-2 dari Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, Kamis (2/5/2024).
Banyak yang menilai bahwa Marselino Ferdinan bermain egoistis dalam pertandingan itu. Saat membawa bola di depan gawang, eks pemain Persebaya Surabaya memilih menembak sendiri, alih-alih mengoper kepada rekannya.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Mengupas Lebih Dalam Proses 2 Gol Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi: Skema Rapi Melibatkan 4 Pemain, Ciamik!
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Advertisement
Masalahnya, banyak kritik netizen yang justru sebenarnya merupakan hujatan personal untuk Marselino. Setelah itu, publik dibuat heboh dengan unggahan Marselino melalui akun instagramnya sebagai respons untuk hujatan itu.
Dari situ, muncul berbagai dukungan untuk Marselino Ferdinan dari para pemain nasional lainnya. Sebab, Marselino juga tetap layak mendapat dukungan dalam situasi Timnas Indonesia menelan dua kekalahan beruntun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pede dari Kecil
Kakak Marselino Ferdinan, Oktafianus Fernando, mengaku sempat kecewa ketika sang adik mengunggah respons untuk hujatan warganet. Pemain yang akrab disapa Ofan itu menilai sang adik masih kurang bijak dalam situasi ini.
Ofan menceritakan apa yang terjadi kepada sang adik itu tidak lepas dari perkembangannya sejak kecil. Marselino tumbuh menjadi anak dengan kepercayaan diri tinggi untuk terus mengasah kemampuannya.
“Dari kecil, Marsel itu punya percaya diri tinggi. Kami sekeluarga agak heran di situ, karena tidak ada yang pede-nya seperti Marsel. Dia percaya dengan kemampuannya bahwa dia bisa melakukan sesuatu,” ucap Ofan kepada Bola.com.
Advertisement
Potensial sejak Usia Dini
Hal itu nampak dari perkembangan karier yang begitu cepat dialami oleh Marselino Ferdinan. Dia mulanya bergabung klub internal Persebaya Surabaya, Indonesia Muda, pada 2018. Pada tahun yang sama, pemain kelahiran 9 September 2004 itu bergabung Persebaya U-16.
Namanya masih jadi andalan Persebaya U-16 pada Elite Pro Academy U-16 2019. Dari sinilah, namanya mulai dikenal secara luas di sepak bola nasional dengan ergabung Timnas Indonesia U-15 di tahun yang sama.
Di bawah arahan Bima Sakti, Marselino itu tampil di Piala AFF U-15 2019. Raihannya cukup apik dengan status juara Grup A dan tak terkalahkan.
Empat laga menang kontra Vietnam, Singapura, Myanmar, dan Filipina, sedangkan satu laga berakhir imbang melawan Timor Leste.
Total, Timnas Indonesia U-15 mencetak 15 gol hanya dalam lima laga dan meraih 13. Hebatnya, Marselino mampu mencetak lima gol selama fase grup.
“Untuk urusan lapangan, Marsel tidak merasa sungkan dengan senior. Karena kalau di lapangan semua pemain setara. Nah, itu kelebihannya. Makanya, dia tidak ragu-ragu kalau mencoba drible atau shoot jarak jauh,” ucap Ofan.
“Terkadang pemain muda itu sungkan kalau mau mengasah kemampuan menembak atau drible. Takut salah atau bagaimana. Tapi, Marsel ini tidak. Dia sangat percaya bisa terus berkembangan, itu yang membuatnya jadi seperti sekarang,” imbuhnya.
Pencetak Rekor dan Dipandang Media Asing
Marselino Ferdinan bahkan memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang pernah diturunkan oleh Persebaya di Liga 1. Dia baru berusia 17 tahun 2 hari di hari pertandingan atau berulang tahun pada 9 September 2021.
Nama Marselino masuk dalam daftar 60 wonderkid terbaik dunia yang dirilis oleh media Inggris, The Guardian, 6 Oktober 2021. Daftar itu membuktikan bahwa kualitas pemain pilihan jebolan kompetisi internal Persebaya juga diakui di level internasional.
Dalam rilisan itu, terdapat beberapa deskripsi mengenai sosok Marselino yang mungkin masih asing di sepak bola internasional. Marselino ditulis sebagai pemain yang memiliki skill mumpuni dan berpotensi menjadi bintang besar di masa depan.
Namun, bukan hanya itu saja yang jadi perbincangan. Marselino Ferdinan tercatat sebagai pencetak gol termuda di kualifikasi Piala Asia 2023.
Marselino pun juga jadi pencetak gol termuda untuk Timnas Indonesia senior saat menang 7-0 melawan Nepal, 15 Juni 2022.
Saat memasukkan gol ke gawang Nepal itu usia Marselino adalah 17 tahun, 9 bulan, 5 hari. Menariknya lagi, itu merupakan gol perdana pemain Persebaya Surabaya tersebut bersama skuat Garuda sejak debut pada 27 Januari 2022.
Advertisement
Percaya Potensi Diri Sendiri
Dengan segala potensi dan pengalaman yang mulai dijalani sejak belia, Marselino Ferdinan sudah terbiasa menghadpai tekanan. Dia tidak terlalu memerhatikan komentar miring yang mengarah kepadanya.
“Marsel itu orangnya cuek, dalam arti dia tidak mudah terpengaruh omongan orang. Dia percaya dengan potensinya sendiri. Kepercayaan dirinya sangat tinggi. Makanya, kalau di lapangan dia mencoba melakukan tembakan ketika ada peluang,” ujar Ofan.
Ofan menuturkan bahwa orang tuanya telah mendidiknya dan Marsel dengan membentuk mental yang kuat. Hal itu sudah sering dialami Ofan selama membela Persebaya Surabaya sejak 2017 dan kerap mendapat tekanan.
Dari situlah, mereka tidak gentar dengan kritik yang berdatangan. Ofan menyebutkan Marselino termasuk anak dengan mental yang paling tangguh di keluarganya. Namun, keluarga tetap memberi masukan karena Marsel mendapat sorotan.
Kepecayaan Diri Terlihat di Lapangan
Saat ini, sudah banyak dukungan yang diarahkan kepada Marselino Ferdinan di media sosial. Hal itu tentu menjadi angin positif juga untuk Timnas Indonesia U-23 yang sudah berjuang di Piala Asia U-23.
Ofan juga menyatakan tidak akan berhenti mengingatkan sang adik jika suatu saat melakukan sesuatu yang kurang tepat lagi.
“Apa yang terjadi di lapangan itu sebenarnya mencerminkan karakternya. Dia sangat pede. Kami sekeluarga juga sering mengingatkan jarang over confident, karena itu bisa berdampak buruk. Kalau keluarga yang bilang, dia pasti mendengarkan,” tutur Ofan.
“Sekarang, Marsel perlahan bisa mengontrolnya. Dia tahu kapan waktunya untuk bisa terus mengasah kemampuannya sendiri. Dia masih 19 tahun, dan jalannya masih panjang untuk mematangkan diri,” ungkapnya.
Advertisement
Menatap Kans Terakhir Menuju Olimpiade 2024
Timnas Indonesia U-23 mencatatkan raihan yang sangat membanggakan dengan status sebagai debutan Piala Asia U-23 2024. Mereka lolos ke perempat final dengan status runner-up Grup A setelah mengalahkan Australia dan Yordania.
Lalu, Garuda Muda juga sukses memulangkan Korea Selatan di perempat final. Sayangnya, mereka kemudian kalah dari Uzbekistan di semifinal yang berlanjut ditekuk Irak dalam perebutan tempat ketiga.
Status tim peringkat keempat membuat Timnas Indonesia U-23 wajib menjalani satu pertandingan lagi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Syaratnya, mereka harus menjalani play-off melawan wakil CAF atau konfederasi Afrika, Guinea.
Duel itu akan digelar di Centre National du Football, Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam. Pemenang laga ini mendapat tiket terakhir untuk berkiprah di Olimpiade 2024.