Bola.com, Jakarta - Calon kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, menceritakan seluk beluk di balik nasib leluhurnya yang berada di Indonesia. Kisah ini berpusat pada cerita kelam yang dialami oleh neneknya.
Leluhur Maarten Paes berasal dari Eropa. Mereka kemudian memutuskan tinggal dan menetap di Hindia Belanda saat masa-masa penjajahan. Dari sanalah, Maarten memiliki ikatan historis dengan Indonesia.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Sebab, neneknya lahir di Kediri, Jawa Timur, dan sempat tinggal beberapa tahun di sana. Berdasarkan penuturan neneknya itu, Maarten menjelaskan bahwa leluhurnya harus mengalami dampak meletusnya Perang Dunia II.
“Nenek saya tinggal di sana, saya pikir selama lima atau enam tahun. Dia lahir di Indonesia, tinggal di sana selama lima-enam tahun dan kemudian Perang Dunia kedua pecah,” kata Maarten Paes dikutip dari kanal YouTube FC Dallas.
“Kemudian, dia selama beberapa tahun berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang. Kemudian, setelah itu, setelah beberapa tahun, dia kembali ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cinta Indonesia
Pemain yang kini berkarier bersama FC Dallas di kasta tertinggi Liga Amerika Serikat alias Major League Soccer (MLS) itu mengatakan, neneknya sempat kembali ke Indonesia. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk menetap di Belanda.
Lahir di Indonesia, neneknya memang akhirnya punya ikatan emosional tersendiri dengan tanah kelahirannya. Sebab, masa-masa ini menyisakan ingatan yang mengendap abadi di alam pikiran neneknya itu.
Apalagi, sang nenek juga sempat kehilangan ibunya selama masa-masa pengungsian akibat Perang Dunia II.
“Nenek saya sempat kembali ke Indonesia untuk beberapa tahun dan kemudian dia memutuskan kembali ke Belanda. Jadi, itu adalah bagian dari sejarah,” ujar kiper berusia 25 tahun itu.
“Namun, dia selalu berbicara dengan rasa syukur tentang waktunya di sana, terutama waktu-waktu sebelum perang. Ketika perang pecah, dia kehilangan ibunya di tempat perisolasian,” imbuhnya.
Advertisement
Demi Nenek Tercinta
Keputusan Maarten Paes untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI) memang tak bisa dilepaskan dari sosok neneknya. Sebab, ini adalah salah satu bentuk penghormatan setelah neneknya tutup usia beberapa waktu yang lalu.
“Kami membicarakan hal ini dan, ya, saya melihat dari senyum di matanya bahwa hal ini sangat berarti baginya. Jadi, ketika saya berada di sana kemarin, itu adalah perasaan yang paling istimewa. Jadi, itulah sedikit sisi personalnya,” ujarnya.
Pemain kelahiran Belanda itu mengakui, rasa cinta neneknya terhadap Indonesia turut menular kepadanya. Pengaruh inilah yang akhirnya membulatkan tekad Maarten untuk memperkuat Timnas Indonesia.
“Namun, dia selalu berbicara dengan rasa hormat yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Dia memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup saya. Jadi, ya, itulah mengapa ini seperti sebuah penghargaan untuknya,” katanya.
Segera Lakoni Debut
Muncul pertanyaan, kapan kira-kira Maarten Paes akan menjalani debutnya dengan seragam Timnas Indonesia?
Agenda terdekat Timnas Indonesia di kalender FIFA adalah bertemu Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan tersebut rencananya digelar pada 6 Juni 2024.
Partai Timnas Indonesia kontra Irak merupakan matchday kelima Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim Merah-Putih akan menggunakan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta sebagai kandangnya untuk menjamu Irak dan Filipina.
Tim besutan Shin Tae-yong untuk sementara berada di posisi kedua klasemen sementara Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan nilai 7. Hasil dari dua kali mengalahkan Vietnam, sekali imbang kontra Filipina, dan kalah di markas Irak.
Timnas Indonesia hanya butuh satu kali hasil imbang untuk mengamankan tiket ke babak berikutnya. Setelah melawan Irak, Ragnar Oratmangoen dkk. akan menjamu Filipina di Jakarta pada 11 Juni 2024.
Sumber: Kanal Youtube FC Dallas
Advertisement