Bola.com, Jakarta - Marselino Ferdinan telah menjadi pemain fenomenal di Indonesia. Sejak masih usia belia, dia sudah membukukan sejumlah rekor bersama Timnas Indonesia maupun Persebaya Surabaya di level klub.
Marselino bahkan memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang pernah diturunkan Persebaya di Liga 1. Dia baru berusia 17 tahun dan 2 hari pada laga kontra Persikabo 1973 di BRI Liga 1 2021/2022, 12 September 2021.
Baca Juga
Mengupas Lebih Dalam Proses 2 Gol Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi: Skema Rapi Melibatkan 4 Pemain, Ciamik!
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Hasil EFL Championship: Oxford United Dihajar Middlesbrough, Marselino Ferdinan Masih Harus Bersabar untuk Main
Advertisement
Nama Marselino Ferdinan masuk daftar 60 wonderkid terbaik dunia yang dirilis media Inggris, The Guardian pada 6 Oktober 2021. Daftar itu membuktikan kualitas pemain pilihan jebolan kompetisi internal Persebaya Surabaya tersebut juga diakui di level internasional.
Dalam rilisan itu, terdapat beberapa deskripsi mengenai sosok Marselino Ferdinan yang mungkin masih asing di sepak bola internasional. Sang pemain ditulis sebagai pesepak bola yang memiliki skill mumpuni dan berpotensi menjadi bintang besar pada masa depan.
Namun, bukan hanya itu saja yang jadi perbincangan. Marselino Ferdinan tercatat sebagai pencetak gol termuda di kualifikasi Piala Asia 2023. Dia pun juga jadi pencetak gol termuda untuk Timnas Indonesia senior saat menang 7-0 melawan Nepal, 15 Juni 2022.
Saat memasukkan gol ke gawang Nepal itu, usia Marselino adalah 17 tahun, 9 bulan, 5 hari. Menariknya lagi, itu merupakan gol perdana pemain Persebaya Surabaya tersebut bersama Tim Garuda sejak debut pada 27 Januari 2022.
Kini, dia pun tercatat berseragam klub kasta kedua Belgia, KMSK Deinze, melanjutkan tradisi pemain jebolan Persebaya yang berkarier di luar negeri. Ya, ada beberapa nama sebelum Marselino Ferdinan yang lebih dulu punya kesempatan serupa.
Siapa saja mereka? Bola.com telah merangkum deretan pemain jebolan Persebaya Surabaya yang pernah mencicipi kompetisi luar negeri. Simak ulasan berikut ini:
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andik Vermansah
Winger satu ini tercatat membela Tim Bajul Ijo pada 2008-2013. Sayangnya, Persebaya Surabaya kemudian diterpa dualisme. Situasi itu membuat Andik Vermansah memutuskan untuk berkarier di luar negeri, tepatnya Malaysia.
Andik tercatat empat musim membela Selangor pada 2014-2017. Satu trofi berhasil disumbangnya, yakni Piala FA Malaysia 2015. Total, dia membukukan 16 gol dalam 114 penampilan bersama Selangor di semua ajang.
Memasuki musim 2018, pemain kelahiran Jember itu memilih hijrah ke sesama klub Malaysia, yakni Kedah. Hanya semusim di Kedah, Andik menorehkan dua gol dalam 16 penampilan di semua ajang pada 2018.
Setelah itu, Andik pulang ke Tanah Air, tetapi justru tak kembali ke Persebaya. Dia tercatat pernah berseragam Madura United (2019), Bhayangkara FC (2020-2023), dan Persiraja Banda Aceh (2023-2024).
Â
Advertisement
Evan Dimas
Gelandang asli Surabaya itu adalah talenta lain yang dimoncerkan Persebaya Surabaya. Hanya saja, Evan Dimas menapaki karier profesional di tengah dualisme, sehingga dia tercatat hanya membela Bhayangkara (2014-2017), bukan Persebaya.
Evan Dimas tercatat semusim membela Selangor pada 2018, pada tahun saat Andik sudah hengkang dan membela Kedah. Hanya semusim di Malaysia, Evan tampil dalam 25 pertandingan di semua ajang.
Setelah itu dia silih berganti membela klub Liga 1. Di antaranya adalah Barito Putera (2019), Persija Jakarta (2020-2021), Bhayangkara (2021-2022), Arema (2022-2023), dan terakhir dipinjamkan ke PSIS Semarang.
Selama Liga 1 2023/2024, Evan Dimas sudah bukan jadi pilihan utama dan lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan. Itu terjadi bahkan saat dia membela dua klub yang berbeda, yakni Arema dan PSIS.
Â
Anang Ma’ruf
Tak banyak pemain yang tiga kali membawa timnya meraih trofi juara Liga Indonesia. Satu di antaranya adalah Anang Ma'ruf dengan pencapaian juara bersama Persebaya pada 1996/1997 dan 2004 serta Persija Jakarta di musim 2000/2001.
Anang Ma’ruf berturut-turut terpilih masuk Persebaya junior yang bertanding di Piala Soeratin kemudian menembus PSSI Primavera, sebuah program pembinaan usia muda yang berlatih dan berkompetisi di Italia.
Di PSSI Primavera inilah, posisi Anang Ma'ruf diubah Danurwindo. Sang mentor melihat potensi besar yang dimiliki Anang jika menjadi bek kiri dari bek tengah. Anang Ma’ruf juga tercatat piawai memainkan posisi bek kanan.
Â
Advertisement
Bejo Sugiantoro
Sosok satu ini adalah rekan duet Anang Ma’ruf di bek tengah saat membela Indonesia Muda, klub internal Persebaya. Karier mereka berjalan bersamaan, masuk PSSI Primavera dan kemudian membela tim senior Bajul Ijo.
Bejo juga menjadi bagian integral Persebaya Surabaya yang menjuarai Divisi Utama 1996/1997 dan 2004. Pria kelahiran 2 April 1977 itu juga membela Timnas Indonesia dalam rentang 1997-2004 dengan membukukan 45 caps.