Bola.com, Paris - Nyaris selama 90 menit Timnas Indonesia U-23 tanpa peluang mematikan di babak play-off Olimpiade Paris 2024. Lini depan tim berjulukan Garuda Muda itu tumpul lagi.
Akibat kurang bertaringnya sektor penyerangan, Timnas Indonesia U-23 takluk 0-1 dari Timnas Guinea U-23 di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, pada Kamis (9/5/2024) malam WIB.
Baca Juga
Malaysia Siapkan Kandang Mewah JDT untuk SEA Games 2027
Kontradiksi Nasib Syakir Sulaiman: Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik ISL 2013 dan Trial ke Jepang, Kini Ditangkap Polisi karena Narkoba
Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik, Eks Bintang Timnas Indonesia U-23 Kini Ditangkap Polisi Gara-gara Mengedarkan Narkoba
Advertisement
Guinea U-23 sebenarnya tidak spesial-spesial amat. Syli National, julukannya, cuma bisa menang atas Timnas Indonesia U-23 lewat tendangan penalti Ilaix Moriba pada menit ke-29.
Guinea U-23 bahkan mendapatkan hadiah sepakan 12 pas lagi pada menit ke-78 dari wasit Francois Letexier asal Prancis. Namun, kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari, melakukan penyelamatan heroik dengan menepis tembakan Algassime Bah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tendangan Spekulasi
Timnas Indonesia U-23 bisa mengimbangi Guinea U-23 secara permainan. Namun, Garuda Muda gagal bertanding efektif. Statistik menunjukkan Rafael Struick dkk. minim membahayakan gawang Guinea U-23.
Timnas Indonesia U-23 memang bisa melepaskan delapan tendangan, namun hanya satu yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, dari 14 sepakan Guinea U-23, empat di antaranya menuju gawang Garuda Muda.
Satu-satunya shot on target Timnas Indonesia U-23 berasal dari Pratama Arhan. Pada menit ke-18, bek berusia 22 tahun itu melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti.
Advertisement
Gagal Lolos ke Olimpiade Paris
Hanya saja, tembakan Arhan terlalu pelan dan dapat dengan mudah ditangkap kiper Guinea U-23, Soumalia Sylla. Sesudah itu atau 72 menit berjalan, Timnas Indonesia U-23 nihil mengkreasi kesempatan emas.
Lini depan Timnas Indonesia U-23 memang sedang kurang menggigit. Dalam tiga pertandingan terakhir, Garuda Muda hanya bisa mencatatkan sebiji gol, padahal kemasukan sampai lima kali.
Kekalahan dari Guinea U-23 berujung kenyataan pahit untuk Timnas Indonesia U-23. Nathan Tjoe-A-On dkk. gagal lolos ke Olimpiade Paris. Penantian selama 68 tahun pun masih terus berlangsung. Oh, Nasib!