Bola.com, Yogyakarta - Semarak nonton bareng alias nobar Timnas Indonesia U-23 masih terasa di Yogyakarta. Antusiasme luar biasa terlihat di Lapangan Sewandanan, Pura Pakualaman, Yogyakarta.
Duel antara Timnas Indonesia U-23 versus Timnas Guinea U-23 berlangsung di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5/2024). Pertandingan ini dimulai pukul 20.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Di Pura Pakualaman sendiri sudah dua kali menggelar nobar. Sebelumnya, acara serupa digelar ketika Garuda Muda bersua Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, Kamis (2/5/2024).
Euforia nobar sebetulnya sudah muncul sejak babak penyisihan grup Piala Asia U-23 2024. Puncaknya, saat Timnas Indonesia U-23 berjumpa Korea Selatan di perempat final pada Jumat (26/4/2024) dini hari.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semarak
Dari pantauan Bola.com, ribuan penonton memadati lokasi nobar beberapa jam sebelum sepak mula duel Timnas Indonesia U-23 versus Guinea U-23. Sebuah layar proyektor disiapkan dan penggemar Garuda Muda pun duduk lesehan dengan tertib.
Meski pada laga tersebut Timnas Indonesia U-23 harus menyerah 0-1 dari Guinea. "Antusiasnya masih bagus meski pertandingan sebelumnya kalah-kalah terus. Saya datang setengah delapan sudah membludak yang nonton, setiap titik di Jogja banyak yang gelar nobar," ujar Zidan salah satu penggemar yang hadir.
"Lawan Guinea satu-satunya momen untuk Indonesia lolos Olimpiade Paris. Pertandingan terakhir makanya tetap ramai penonton yang hadir,".
"Tapi luar biasa perjuangan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 tahun ini. Bisa sampai ke play-off Olimpiade sangat membanggakan," sambungnya.
Advertisement
Tertinggal Babak Pertama
Timnas Indonesia U-23 sudah tertinggal sejak babak pertama play-off Olimpiade 2024 Paris. Penalti Ilaix Moriba pada menit ke-29 membuat Guinea unggul.
Tim berjulukan Syli National itu mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran yang dilakukan gelandang Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman. Ilaix Moriba yang maju sebagai algojo tak membuang kesempatan emas tersebut dan membawa timnya memimpin.
Gagal ke Paris
Kekalahan atas Guinea membikin mimpi Timnas Indonesia U-23 berlaga di Olimpiade 2024 Paris kandas. Meski demikian, perjuangan Tim Garuda Muda sepanjang Piala Asia U-23 patut untuk diapresiasi.
Berstatus debutan, Tim Merah-Putih sukses membuat kejutan dengan melenggang ke babak empat besar. Mereka berhasil mengalahkan tim-tim kuat macam Australia, Yordania, hingga Korea Selatan.
Advertisement