Bola.com, Sleman - Kompetisi Liga 1 musim depan kedatangan oleh tiga kontestan baru: PSBS Biak, Malut United, dan Semen Padang. Ketiga tim tersebut menggantikan Bhayangkara FC, Persikabo 1973, dan RANS Nusantara yang terdegdarasi ke Liga 2.
PSBS Biak berstatus jawara Liga 2 2023/2024. Adapun Semen Padang serta Malut United finish di peringkat kedua dan ketiga. Hadirnya ketiga tim ini membuat kompetisi musim depan makin kompetitif.
Baca Juga
Advertisement
Peta persaingan Liga 1 akan berubah. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu bakal lebih semarak karena seluruh pulau besar di Indonesia bakal memiliki wakil. Semen Padang jadi perwakilan Sumatera, sedangkan PSBS Biak jadi representasi Papua.
Kehadiran ketiga tim tersebut rupanya menjadi perhatian khusus satu-satunya wakil Liga 1 dari Yogyakarta, PSS Sleman. Klub berjulukan Super Elang Jawa itu mewaspadai kekuatan sang calon lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Berat
Hal ini disampaikan Presiden Direktur PT PSS, Gusti Randa. Artis sekaligus mantan Plt Ketua Umum PSSI itu menyebut, persaingan musim mendatang akan semakin berat. Dia pun berharap Tim Elang Jawa bisa memberikan penampilan terbaik dan bersaing di papan atas.
"Musim depan cukup berat terlebih ada tiga klub yang berada di Padang, Maluku dan Papua," ujar Gusti Randa.
"Poin tandang yang didapat akan lebih berharga untuk diraih dan semoga kami bisa memaksimalkan hal tersebut," sambung pria berusia 58 tahun itu.
Advertisement
Selalu di Papan Bawah
PSS Sleman selalu gagal memenuhi target dalam tiga musim terakhir ini. Mereka tak mampu bersaing. Bahkan untuk bertahan di Liga 1, nasib Laskar Sembada harus ditentukan hingga partai terakhir.
Musim ini, PSS Sleman menempati posisi ke-13 BRI Liga 1 dengan koleksi 39 poin. Torehan itu tak jauh berbeda dari dua edisi sebelumnya.
Andai BRI Liga 1 2022/2023 diberlakukan degradasi, mereka sudah pasti terlempar dari kasta teratas sepak bola Tanah Air. Saat itu, PSS Sleman hanya mampu finish di urutan ke-16 dengan 34 poin. Sementara pada musim 2021/2022, Tim Elang Jawa memungkasi kompetisi di urutan ke-13 dengan nilai 39.
Tak Ingin Terpuruk Lagi
Laskar Sembada tampil inkonsisten sejak awal musim. Kondisi itu membuat manajemen PSS Sleman melakukan pergantian pelatih. Tugas Marian Mihail sebagai head coach diteruskan Risto Vidakovic di pengujung putaran pertama.
Meskipun demikian, kehadiran pelatih anyar juga tak berdampak signifikan terhadap performa PSS Sleman. Klub kesayangan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) itu hanya meraih sembilan kemenangan dari 34 laga pada musim ini.
Sementara 12 pertandingan di antaranya berakhir imbang dan menelan 13 kekalahan. Dalam hal produktivitas gol, Laskar Sembada mencetak 39 gol dan kebobolan 49 kali.
Tak ingin terpuruk lagi, manajemen PSS Sleman pun bergerak cepat menyiapkan skuad musim depan. Mereka saat ini tengah melakukan evaluasi kinerja seluruh elemen tim musim sebelumnya.
"Kami tengah mempersiapkan tim untuk menyambut musim depan. Hal pertama tentu kami sedang mengevaluasi seluruh jajaran official pelatih dan pemain di musim 2023/2024," kata Gusti Randa.
Advertisement