Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 dipastikan gagal mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024 Paris. Pasalnya pada pertandingan penentuan tiket terakhir hari Kamis (09/05/2024), anak asuh Shin Tae-yong kandas dari Guinea 1-0.
Wasit yang memimpin pertandingan, Letexier Francois memantik kontroversial pada laga ini karena memberikan dua penalti untuk Guinea.
Baca Juga
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Asisten Shin Tae-yong Ungkap Daftar 25 Pemain Sementara Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Masih Belum Fix!
Zanadin Fariz Siap Hadapi Latihan Keras Ala Shin Tae-yong Jelang Piala AFF 2024: Tak Mau Buang Kesempatan Bela Timnas Indonesia
Advertisement
Penalti kedua yang didapat Guinea, bahkan membuat Shin Tae-yong mendapat kartu merah. Penalti kontroversial yang dimaksud terjadi pada menit ke-72.
Alfeandra Dewangga dianggap melanggar Algassime Bah oleh wasit Letexier Francois asal Prancis.
Padahal dari tayangan ulang, tekel Dewangga lebih dulu mengenai bola baru menjatuhkan Letexier Francois. Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, memprotes keras keputusan itu dari pinggir lapangan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologis Kartu Merah STY
Emosi Shin Tae-yong meledak sambil menunjuk-nunjuk wasit. Letexier Francois tidak terima. Pengadil pertandingan berusia 35 tahun itu memberikan kartu kuning pertama, disusul kartu kuning kedua untuk sang nakhoda pada menit ke-74.
Pada momen ini, sempat terjadi ketegangan karena Shin Tae-yong tidak meninggalkan lapangan dalam situasi telah menerima kartu merah. Wasit Francois masih menunggu Shin Tae-yong keluar dan menunda eksekusi penalti.
Penalti untuk Guinea U-23 baru bisa dieksekusi pada menit ke-78. Namun, tendangan Algassime Bah masih bisa ditepis Ernando Ari dan membentur tiang gawang Timnas Indonesia U-23.
Pada artikel ini, Bola.com mengumpulkan tiga momen kartu merah untuk pelatih lainnya yang sangat ikonik. Yuk scroll ke bawah untuk membacanya.
Advertisement
Jose Mourinho
Jose Mourinho salah satu pelatih yang akrab mendapat kartu merah karena sering memprotes keputusan wasit.
Contohnya adalah momen bersama AS Roma. Musim pertama Jose Mourinho bersama AS Roma bisa dibilang berjalan mulus.
Sebab, dia mampu memberikan trofi UEFA Conference League 2021/2022. Namun, pada musim kedua dan tiga, sejumlah kontroversi mulai terjadi.
Musim lalu, Mourinho beberapa kali dapat hukuman karena protes atau komentar yang dibuat. Lalu, hanya di Serie A, Mourinho menerima tiga kartu merah sepanjang musim 2022/2023.
Musim 2023/2024, kebiasaan Mourinho dapat kartu merah belum berhenti. Mourinho, hingga pekan ke-19, sudah mendapat dua kartu merah.
Kini Jose Mourinho sudah dipecat AS Roma dan digantikan oleh Daniele De Rossi.
Xavi Hernandez
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez juga dikenal sebagai sosok pelatih yang kerap memprotes keputusan wasit.
Pada bulan Maret 2024 lalu, sempat ada lelucon mengenai jumlah kartu merah Xavi sebagai pelatih Barcelona.
Meski baru sejak 2021 melatih Barcelona, ia sudah menerima dua kartu merah. Nah jumlah dua kartu merah itu ia dapat sebagai pemain Barcelona dalam periode 17 tahun!
Advertisement
Thomas Tuchel
Pada awal April lalu, pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel mendapat kartu kuning atau peringatan dari wasit pada pertandingan kontra Heidenheim di Bundesliga.
Kala itu a berteriak persis di depan muka wasit. Menariknya kartu kuning yang diterima Tuchel pada laga tersebut merupakan yang keempat sepanjang musim ini.
Sehingga pada laga berikutnya melawan Koln 13 April, ia mendapat hukuman larangan mendampingi tim.